Soloraya
Selasa, 30 Mei 2023 - 19:33 WIB

Unik, Pria Sawit Boyolali Donorkan Darah 90 Kali gegara Ingin Sembuhkan Jerawat

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prasetyo, pendonor darah asal Sawit, Boyolali, yang sudah 18 tahun dan 90 kali mendonorkan darah. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang pendonor darah sukarela (DDS) asal Kiyaran, Gombang, Sawit, Boyolali, Prasetyo, 36, mengawali kisahnya menjadi pahlawan kemanusiaan dengan motivasi unik atau tak biasa untuk donorkan darah. Ia mengaku mulai menjadi pendonor kali pertama saat berusia 18 tahun.

Prasetyo mengungkapkan pada saat itu, ia diminta untuk mendonorkan darah kepada salah satu temannya yang mengalami kecelakaan. “Nah, terus sehabis donor pertama itu saya diedukasi PMI bahwa donor darah itu bisa membuat sehat,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (30/5/2023).

Advertisement

Ia lalu menceritakan pernah mengalami masalah jerawat yang tidak kunjung sembuh pada wajahnya. Prasetyo sempat berkonsultasi ke tenaga kesehatan terkait masalah jerawat itu dan disarankan untuk rutin donor darah.

Ternyata benar, setelah rutin menjadi pendonor darah, jerawat pria asal Sawit, Boyolali, berangsur-angsur berkurang. Selain itu, ia yang sebelumnya juga mengalami keluhan kulit gatal juga sembuh setelah menjadi pendonor rutin.

Advertisement

Ternyata benar, setelah rutin menjadi pendonor darah, jerawat pria asal Sawit, Boyolali, berangsur-angsur berkurang. Selain itu, ia yang sebelumnya juga mengalami keluhan kulit gatal juga sembuh setelah menjadi pendonor rutin.

Pras, sapaan akrabnya, mengaku bahkan bisa menurunkan berat badannya secara signifikan. Padahal dulu Pras pernah mengalami obesitas.

“Jadi motivasi awal saya jadi pendonor darah dulu ya karena ingin menghilangkan jerawat,” kata lelaki yang saat ini bekerja di salah satu toko mebel di Solo itu.

Advertisement

“Sekitar 10 tahun yang lalu, keponakan saya itu divonis kena Thalasemia di [RSUD dr] Moewardi Solo. Terus stok darah untuk dia waktu itu juga habis, akhirnya saya dipanggil malam-malam untuk donor ke dia. Dari thalasemia terus jadi anemia aplastik,” kata dia.

18 Tahun Jadi Pendonor Darah

Dari umur 18 tahun hingga 36 tahun atau selama kurang lebih 18 tahun, lelaki bergolongan darah O tersebut telah mendonorkan darah sebanyak 90 kali. Pria Sawit, Boyolali, itu mengaku memiliki kepuasan tersendiri saat menjadi pendonor darah.

Terlebih lagi, ia berkesempatan mewakili Kabupaten Boyolali menerima penghargaan donor darah sukarela dari PMI Jawa Tengah di Semar Resto Boyolali, Senin (29/5/2023). Dari situ ia bisa berbincang langsung dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahkan berfoto bersama.

Advertisement

“Pesan saya untuk teman-teman yang mungkin masih takut donor darah, enggak usah takut. Karena sebelum donor, kondisi kita akan dicek selalu apakah layak donor atau tidak. Dengan donor darah, kita juga tahu kesehatan kita, semisal tensi berapa, kondisi darah bagaimana, dan lain-lain,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah PMI Boyolali, dr Agung Budi Jatmiko, menuturkan donor darah memiliki dua manfaat. Pertama untuk menyelamatkan nyawa pasien. Kemudian, sisi kedua dari sisi pendonor.

“Dari sisi pendonor kan dari moral ada kepuasan batin untuk menolong sesama. Kemudian dari sisi kesehatan, kalau kita sering donor, itu mencegah penyakit jantung dan kardiovaskuler. Kalau sering donor, kadang ada keluhan kolesterol tinggi, terus bisa mencegah itu,” jelasnya.

Advertisement

Selanjutnya, efek kolesterol yang tidak tinggi juga berefek ke jerawat. Tak hanya itu, dengan berdonor maka sel darah dalam tubuh terus diperbarui dan meningkatkan metabolisme tubuh.

“Jadi efeknya tidak secara langsung berpengaruh ke jerawat juga bisa dan karena metabolisme bagus dan kalori masuk dan keluar imbang, otomatis tidak ditimbun dalam tubuh. Tergantung jenis apa yang dimakan, banyaknya porsi dan frekuensinya. Donor darahnya juga harus rutin,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif