Unik, Remaja Katolik Sragen Bikin Pohon Natal dari Botol Bekas

Solopos.com, SRAGEN — Sepuluh remaja yang tergabung dalam Orang Muda Katolik (OMK) Sragen membuat pohon Natal yang terbuat dari susunan botol minum bekas. Bagi yang penasaran dengan keunikan pohon Natal ini bisa datang ke Gereja Katolik Santa Perawan Maria di Fatima d Jl. Patimura No.2, Mageru, Sragen Tengah, Kecamatan Sragen.

Salah satu anggota OMK Sragen, Dafa, mengatakan proses pembuatan pohon Natal tersebut membutuhkan waktu cukup lama. Ia dan rekannya mulai merakit pohon Natal itu sejak Senin (19/12/2022). “Kami membuat pohon Natal dari botol bekas ini untuk mengurangi sampah juga. Selesai acara Natal bisa dijual rongsokan. Kurang lebih ini membutuhkan 500 botol minuman bekas dengan ukuran 600 ml. Sebagian dibeli dari tukang rongsok,” terang Dafa saat ditemui Solopos.com disela-sela membuat pohon Natal tersebut, pada Rabu (21/12/2022) sore.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pembuatan pohon Natal ini dimulai dengan membuat kerangkanya dari bambu. Kemudian dilapisi trash bag  dan melindungi lampu hias yang dipasang. Setelah kerangka jadi, tinggal menata botol bekas sampai terbentuk pohon Natal.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, hingga Kamis (22/12/2022) siang, pohon Natal dari botol bekas diletakkan di samping pintu masuk gereja itu belum rampung 100%. Namun botol-botol telah tertata di separuh kerangka bambu tersebut.

Baca Juga: 10.000 Kendaraan Diprediksi Masuk Sragen Saat Liburan Nataru

Ketua Panitia Adhoc Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 Gereja Katolik Santa Perawan Maria di Fatima, Yulius Salimin, mengatakan ide pembuatan pohon Natal dari botol bekas tersebut datang dari para remaja di OMD.

“Mereka minta izin untuk bikin pohon Natal. Penempatannya yang kira-kira bagus saja, jadi di depan biar bisa kelihatan orang banyak, kalau di dalam cuma umat saja yang bisa melihat,” terang Yulius.

Gereja Gelar Geber

Selain menggelar ibadah Natal, ia mengatakan, pihak gereja juga menggelar sejumlah kegiatan diantaranya Geber alias Gerakan Bersih-Bersih. Geber dilaksanakan di lokasi sekitar gereja, yaitu di wilayah RT 03/RW 04, Kampung Magero Sragen; Jl. Diponegoro; Jl. Veteran; Jl. Pattimura; Jl. Bhayangkara; dan Jl. Kartini. Kegiatan ini telah dilakukan beberapa pekan lalu.

‘Kemudian ada lagi kegiatan Bansos sembako. Untuk tahun ini kami menyebar sekitar 280 paket sembako dari umat. Sasarannya adalah abang-abang tukang becak, terutama abang-abang tukang becak kayuh, yang genjot langsung itu, kemudian melebar ke yang pakai bentor, juga penjaga makam. Selain itu, juga ibu-ibu pedagang di tepi Jl. Sukowati juga jadi sasaran itu, sudah dilaksanakan, tanggal 18 Desember kemarin. Jadi orang yang mendapatkan kupon datang ke gereja, mengambil paket sembako tersebut,” terang Yulius.

Baca Juga: Jelang Nataru, Pemkab Sragen Pastikan Stok Beras Aman

Ia bersyukur karena tahun ini umat Kristiani bisa mengikuti Misa Paskah tanpa pembatasan. Pihaknya juga menambah tenda di lingkup gereja yang bisa menampung sekitar 1.200 orang. Sementara bagian dalam gereja bisa menampung sekitar 300 orang.

“Untuk pengamanan Natal nanti ada beberapa elemen masyarakat yang mau membantu. Yang jelas dari bapak-bapak kepolisian pasti akan membantu, OMK sendiri membantu dalam penataan kendaraan parkir. Kemudian nanti kami akan dibantu juga oleh Banser, juga oleh Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Kodim,” tambahnya.

Untuk protokol kesehatan, ia mengaku akan tetap melaksanakannya secara ketat, yaitu dengan pengecekan suhu dan umat yang akan hadir wajib memakai masker. Mereka juga diharuskan membawa hand sanitizer sendiri.