SOLOPOS.COM - Kirab tumpeng sebagai wujud syukur sekaligus menyambut Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni, di Bugel, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Sambut Hari Lahir Pancasila, puluhan pelajar dari tingkat TK, SD, SMP, hingga tokoh masyarakat mengirabkan tumpeng di Bugel RT 001/RW 016, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Senin (31/5/2021) siang.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, kirab tumpeng diawali dari pos ronda alias cakruk di Dukuh Bugel, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Menuju rumah salah seorang warga, Asim Sulistyo. Seorang pelajar yang berjalan paling depan membawa foto bergambar Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno alias Bung Karno. Sedangkan dua pelajar lainnya membawa bingkai Garuda Pancasila.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kirab tersebut berjarak kurang lebih 50 meter. Selain tumpeng dan foto Garuda Pancasila, puluhan pelajar juga membawa Sang Saka Merah Putih. Lantaran digelar di tengah pandemi Covid-19, seluruh peserta diwajibkan menaati protokol kesehatan.

Baca juga: Waduh, Klaster Perkantoran Muncul di Kecamatan Gantiwarno Klaten

Sampai di halaman rumah Asim Sulistyo, para peserta kirab tumpeng menggelar upacara Hari Lahir Pancasila secara singkat. Seluruh peserta, termasuk perwakilan petani turut menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah amanat inspektur upacara oleh Plt Camat Bayat, Supardiyono, diakhiri menyanyikan Garuda Pancasila.

Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Tumpeng dipotong Supardiyono untuk diserahkan ke Kepala Desa (Kades) Krakitan, Nurdin. Para pelajar dan warga langsung membubarkan diri guna menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih ke warga di Dukuh Bugel, Desa Krakitan. Pesan Bung Karno kan Jas Merah alias jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Hari ini menjadi bukti bagi generasi penerus bangsa di sini. Berbekal Pancasila, Indonesia bisa dipersatukan. Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa besar dengan Pancasila,” kata Supardiyono mengapresiasi kirab tumpeng Hari Lahir Pancasila.

Baca juga: Skenario Pendidikan Masuk per Juli di Sragen

Indonesis Maju

Setelah rangkaian upacara dan pemotongan tumpeng menyambut Hari Lahir Pancasila, seluruh peserta upacara menerikaan yel-yel. Hal itu seperti Pancasila di Dadaku, Pancasila Jaya, Pancasila Ora Keno Bubrah.

“Dengan kegiatan seperti ini diharapkan Pancasila semakin jaya di waktu mendatang,” kata pencetus ide perayaan Hari Pancasila di Bugel, Krakitan, Asim Sulistyo.

Salah seorang siswa selaku peserta upacara, yakni Fitriyana Ayu Putri Enristya, 14, mengaku ikut senang turut merayakan Hari Lahir Pancasila. Siswi SMPN 1 Kalikotes baru kali pertama turut merayakan Hari Lahir Pancasila dengan cara kirab tumpeng. “Sebagai generasi penerus bangsa, saya berharap Indonesia dengan Pancasila semakin maju ke depannya,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya