Soloraya
Senin, 22 Agustus 2022 - 18:51 WIB

Uniknya Jl Drs Yap Tjwan Bing, Satu-satunya Jalan dengan Nama Tionghoa di Solo

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Papan nama jalan terpasang di Jl Drs Yap Tjwan Bing, Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, Senin (22/8/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Jl Drs Yap Tjwan Bing di Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, merupakan satu-satunya jalan di Kota Solo yang menggunakan nama tokoh nasional dari keturunan Tionghoa.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (22/8/2022), Jl Drs Yap Tjwan Bing menjadi jalan perbatasan wilayah Kelurahan Jagalan dan Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres.

Advertisement

Jalan itu memiliki panjang lebih kurang 350 meter. Jl Drs. Yap Tjwan Bing menjadi salah satu jalan penghubung Jl Surya dan Jl Ir Juanda. Ada sejumlah bangunan penting yang berdiri di sepanjang jalan tersebut di antaranya Lithang Gerbang Kebajikan yang merupakan tempat ibadah umat Konghucu.

Kemudian ada UPTD Rumah Potong Hewan, Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, dan beberapa rumah warga. Papan nama terpasang di kedua ujung jalan di Jagalan, Solo, itu.

Advertisement

Kemudian ada UPTD Rumah Potong Hewan, Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, dan beberapa rumah warga. Papan nama terpasang di kedua ujung jalan di Jagalan, Solo, itu.

Di bawah papan nama  Jl Drs Yap Tjwan Bing, ada keterangan nama Jl Jagalan yang merupakan nama jalan itu sebelumnya. Wakil Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Sumartono Hadinoto menjelaskan Jl Drs Yap Tjwan Bing kemungkinan merupakan satu-satunya nama jalan diambil dari tokoh nasional keturunan Tionghoa di Indonesia.

Baca Juga: Ramai Banget! Kuliner Babi Habis dalam 2 Jam di Ketandan Fashion Challenge Solo 

Advertisement

“Kami panitia Imlek selalu memberikan penghargaan kepada orang-orang Tionghoa yang nasionalis dan punya kontribusi nyata untuk Indonesia, khususnya Kota Kolo,” jelasnya mengenai nama jalan yang menggunakan nama orang Tionghoa di Solo itu.

Sumartono menjelaskan sejumlah warga yang mendapatkan penghargaan, antara lain dokter Lo Siauw Ging untuk bidang medis. Kemudian Sumartono juga meraih penghargaan pada bidang sosial. Panitia Imlek memberikan penghargaan supaya menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi nyata untuk Indonesia.

Baca Juga: Ritual King Hoo Ping Solo, Ada Tulisan Nama Ortu Pemilik Luwes Ikut Dibakar

Advertisement

Apoteker dan Marhaenis

“Lama kelamaan yang dapat award habis karena waktu itu kriterianya berat. Yang masih hidup dan masih melakukan. Ya setelah semua enggak ada, semua dianggap mendapatkan penghargaan, akhirnya kami lihat-lihat, ngobrol sana ngobrol sini, akhirnya ketemu Drs Yap Tjwan Bing,” jelasnya.

Menurut dia, Drs Yap Tjwan Bing adalah warga Kota Solo yang tinggal di kawasan Slompretan. Yap merupakan seorang apoteker dan serorang marhaenis. Panitia Imlek berkonsultasi dengan FX Hadi Rudyatmo saat masih menjabat Wakil Wali Kota Solo.

“Pak Rudy bilang beliau [Drs Yap Tjwan Bing] merupakan tokoh yang ikut tanda tangan BPUPK [Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan]. Jadi beliau bisa disejajarkan sebagai tokoh nasional meskipun bukan pahlawan nasional,” tuturnya.

Advertisement

Baca Juga: Sembahyang King Hoo Ping, Menghormati Leluhur dengan Sederhana

Sumartono mengatakan Panitia Imlek akhirnya menemukan lokasi jalan untuk diberi nama Drs Yap Tjwan Bing yakni Jl Jagalan. Nama Jagalan pada jalan itu merujuk pada tempat/alamat tempat jagal hewan.

Selain itu, lanjutnya, ada alamat rumah dokter Lo Siauw Ging yang menjadi pertimbangan lokasi Jl Drs Yap Tjan Bing diputuskan di Jl Jagalan. Wali Kota Solo waktu itu Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mendukung.

Menurutnya, sejumlah dinas terkait membantu penamaan jalan itu, di antaranya Bagian Hukum Setda Solo dan Dinas Perhubungan Kota Solo. Panitia Imlek melakukan sosialisasi dan warga tidak keberatan lalu nama jalan diresmikan.

Baca Juga: Ching Bing, Tradisi Menghormati Leluhur Warga Tionghoa di Solo

Dia menjelaskan Panitia Imlek sempat berpikir memakai Jl RE Martadinata untuk kawasan Klenteng Tien Kok Sie sebelum memilih Jl Jagalan namun mengganti nama jalan pahlawan nasional harus dengan nama pahlawan nasional serta dengan persetujuan DPRD.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif