SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong>–Upaya Rektor Universitas Vetaran Bangun Nusantara (<a title="Univet Sukoharjo Selenggarakan Lomba Gladi Tegak XI" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180316/490/903352/univet-sukoharjo-selenggarakan-lomba-gladi-tegak-xi">Univet Bantara</a>) Sukoharjo mencari doktor tahun ini tercapai. Satu dosennya yang juga Wakil Rektor III, Sodikin, dinyatakan lulus dalam ujian promosi doktor di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.<br /> <br />Penambahan doktor ini diharapkan menambah eksistensi Univet Bantara dalam menatap peningkatan akreditasi universitas dan mengantisipasi persaingan global dengan mulai beroperasinya <em>Cyber University</em> atau <em>Online University.</em></p><p>“Gelar doktor Pak Sodikin sangat mendukung program <em>Univet Mencari Doktor.</em> Penambahan keilmuannya diharapkan bisa menambah kekuatan keperluan akreditasi program studi dan institusi,” ujar Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Ali Mursyid kepada <em>Solopos.com</em>, Sabtu (28/4/2018).</p><p>Rektor mengatakan Sodikin meraih <a title="KISAH UNIK : Salut! Perempuan Tertua 88 Tahun Raih Gelar Doktor" href="http://news.solopos.com/read/20180329/497/907125/kisah-unik-salut-perempuan-tertua-88-tahun-raih-gelar-doktor">gelar doktor </a>setelah disertasi berjudul <em>Model Rambu Peringatan Bergerak Dalam Meningkatkan Perilaku Berkeselamatan Lalu Lintas</em> dinyatakan lulus. Disertasi itu dipaparkan dalam ujian promosi gelar Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Jumat (27/4/2018).<br /> <br />Menurut dia, disertasi yang ditampilkan sangat menarik dan bermanfaat dalam mengatasi angka kecelakaan dengan korban meninggal dunia sangat besar di Indonesia.<br /> <br />“Mudah-mudahan salah satu rancangan solusi penurunan angka kecelakaan meninggal dunia bisa diadopsi pemerintah. Ada kebijakan peraturan yang diimplementasikan kepada mobil dan kendaraan umum di Indonesia,” jelas dia.</p><p>Sementara itu, Sodikin, menyatakan hasil disertasinya menunjukkan rambu peringatan bergerak memiliki pengaruh terhadap perilaku pengemudi atau pengendara. “Rambu bergerak memiliki pengaruh terhadap perilaku kepatuhan pengendara atau pengemudi dibandingkan dengan rambu statis. Artinya, kepatuhan pengemudi atau pengendara untuk menaati rambu bergerak lebih baik.”</p><p>Dosen Fakultas Teknik Univet Bantara ini menjelaskan salah satu latar belakang dirinya mengupas rambu peringatan bergerak dalam meningkatkan perilaku keselamatan lalu lintas munculnya pertanyaan seberapa efektif rambu statis di tepi jalan. “Hasilnya rambu bergerak atau visual lebih efektif mengingatkan pengemudi sehingga terhindar dari kecelakaan.”</p><p>Sodikin mengatakan pihaknya telah menguji desain rambu tentang rambu jaga jarak aman dan rambu pengemudi agresif atau kebut-kebutan dipasang di bagian belakang kendaraan.</p><p>"Pesan keselamatan lebih cepat ditangkap oleh pengendara atau pengemudi dengan pemasangan rambu bergerak tersebut. Pengemudi selalu waspada terhadap bahaya kecelakaan. Hasil disertasi menunjukan ada pengaruh pemasangan rambu peringatan bergerak pada kendaraan terhadap respons perilaku pengemudi,” papar dia.</p>