Soloraya
Sabtu, 15 Januari 2022 - 09:38 WIB

UNS Bangkitkan Wisata Hutan Gunung Bromo, dari Outbound hingga Off Road

Bc  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana kunjungan Wakil Rektor Risnov UNS Solo, Prof. Kuncoro Diharjo, di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo, Kamis (13/1/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Wakil Rektor Riset dan Inovasi (Risnov) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. Kuncoro Diharjo, mengunjungi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo, Kamis (13/1/2022) siang.

Kunjungan itu dilakukan untuk meninjau pengenalan Sarana dan Prasarana (Sarpras) outbound hirope access dan forest cooking yang dilakukan mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS.

Advertisement

Kedatangan Kuncoro ke KHDTK Gunung Bromo disambut langsung oleh Kepala UPT Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan (Diklathut) UNS, Dwi Priyo Ariyanto, Ph.D. dan Kepala Divisi Kerjasama dan Humas UPT Diklathut UNS, Dr. Marimin.

Baca juga: Mengintip Tingkat Persaingan SNMPTN, SBMPTN, dan SM UNS, Mana Paling Ketat?

Advertisement

Baca juga: Mengintip Tingkat Persaingan SNMPTN, SBMPTN, dan SM UNS, Mana Paling Ketat?

Saat melihat-lihat fasilitas outbound yang baru, Kuncoro menyebut langkah ini adalah terobosan UNS untuk menghidupkan kembali potensi wisata di KHDTK Gunung Bromo. “Ini kan mau dimaksimalkan lagi, jadi adanya outbound ini bisa menarik masyarakat untuk datang, sekaligus menjadi cara bagi kami untuk merawat kawasan ini,” ujar Dwi Priyo Ariyanto di sela-sela acara, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Solopos.com, Sabtu (15/1/2022).

Ia mengatakan pengenalan sarpras outbound hirope access dilakukan agar Tenaga Kependidikan (Tendik) dan Satuan Pengamanan (Satpam) di KHDTK bisa memahami standar keamanan yang ada.

Advertisement

Baca juga: Penerimaan Mahasiswa Baru UNS 2022, Ada 3 Jalur Seleksi

Dia menambahkan UPT Diklathut UNS tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah pihak, seperti Indonesia Off-road Federation (IOF), komunitas sepeda gunung, mahasiswa pecinta alam, hingga Bakorlak SAR UNS untuk memaksimalkan potensi di KHDTK Gunung Bromo.

Konsep Wisata Terbuka

Nantinya, kawasan ini bisa digunakan sebagai lokasi off-road, jelajah hutan, wedding forest, hingga cooking forest. “Kita sedang melengkapi yang ada. Dan harapannya sektor pariwisata yang lesu karena pandemi bisa hidup lagi, terutama bagi UMKM di sekitar sini,” kata Kuncoro.

Advertisement

Lebih lanjut, Dwi Priyo Ariyanto menjelaskan konsep wisata terbuka di KHDTK Gunung Bromo akan melibatkan warga sekitar, terutama untuk membuka tenant. Pada Kamis, beberapa batang pohon telah dilengkapi dengan meja bundar dan kursi.

Baca juga: Wow Keren! UNS Raih Tiga Penghargaan di Anugerah Dikristek 2021

Fasilitas itu memungkinkan wisatawan yang berkunjung dapat menikmati hidangan yang dijual masyarakat setempat sambil menikmati teduhnya suasana hutan di KHDTK Gunung Bromo. “Kami upayakan Februari atau Maret sebelum Dies Natalis sudah siap semua,” jelasnya.

Advertisement

Setelah meninjau pengenalan sarpras outbound hirope access, Kuncoro bersama Dwi Priyo Ariyanto dan Marimin meninjau aktivitas cooking forest di tengah KHDTK Gunung Bromo. Tampak sejumlah mahasiswa Prodi S-1 Sastra Indonesia FIB UNS sedang memasak sejumlah hidangan, seperti pudding fla, nasi goreng, hingga salad.

KHDTK Gunung Bromo yang terletak di Kabupaten Karanganyar memang telah dikukuhkan menjadi hutan pendidikan dan penelitian. Untuk pengelolaannya, UNS mendapat mandat dari Menteri KLHK untuk melestarikan KHDTK Gunung Bromo sebagai kawasan pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif