SOLOPOS.COM - Praktik penggilingan greenbean kopi arabika Lawu Tawangmangu, Karanganyar. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melalui Riset Grup (RG) Rekayasa Industri dan Tekno Ekonomi (RITE), Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik melakukan pendampingan kepada kolompok tani kopi di lereng Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar.

Pendampingan dilakukan agar industri kecil kopi di lereng Lawu dapat memenuhi persyaratan mutu SNI Biji Kopi: SNI 01-2907-2008. Pendampingan melalui serangkaian kegiatan yang dimulai sejak Januari 2022 diawali dengan identifikasi problem mutu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kegiatan ini dilaksakan oleh 7 anggota RG RITE yang memiliki berbagai kepakaran yang diperlukan industri kecil dan menengah atau IKM melalui Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Hibah Grup Riset (PKM HGR-UNS) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS.

Selama ini Kelompok Tani (Poktan) Kopi Prohutani dan juga poktan lainnya di lereng Gunung Lawu melakukan proses pasca-panen yang belum dapat memenuhi standar mutu.

Biji kopi dijemur pada terik matahari sampai pada tingkat kadar air tertentu kemudian dilakukan pengupasan kulit ari. Setelah itu, dikemas atau dilakukan pengolahan lebih lanjut seperti disangrai (roosting) atau dibuat bubuk kopi tergantung pesanan.

Baca Juga: Nikmatnya Kopi Khas Solo di Pasar Gede, Cuma Rp5.000 Lur

Mitra poktan tidak melakukan grading biji kopi melalui sortasi sehingga kualitas biji kopi yang dihasilkan masih beragam.

Tim Pengabdian Masyarakat dari RG RITE FT-UNS berbagi peran untuk melakukan pendampingan. Tim pertama terdiri dari Roni Zakaria, Muhammad Hisjam, Yusuf Priyandari, dan Yuniaristanto melakukan perbaikan proses penanganan pascapanen dirancang mesin sortasi yang multifungsi.

Mesin ini memisahkan biji kopi dari kotoran, ranting, serangga, dll. sekaligus mensortasi (gradding) biji kopi berdasarkan ukurannya.

Kemudian tim kedua terdiri dari Fakhrina Fahma, Renny Rochani, dan Wahyudi Sutopo membantu memecahkan permasalahan manajemen produksi dan rekayasa bisnis, dengan membuatkan dan panduan mutu pengolahan pasca panen dan strategi IKM Kopi menghadapi tantangan global.

kpi lawu
Tim PkM RITE melakukan Pendampingan ke IKM kopi lereng Gunung Lawu. (Istimewa)

Kemudian pada Kamis (7/7/2022) di Kalisoro, Tawangmangu dilakukan sosialisasi dan pelatihan alat sortir biji kopi (green bean) Arabika sesuai dengan SNI 01-2907-2008.

Baca Juga: Kunjungi Solo, Sandiaga Sebut Potensi Ekspor Kopi RI Sangat Besar

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan keamanan pengoperasian alat/mesin sortasi dengan mengacu pada manual book atau buku panduan, SOP dan instruksi kerja alat yang telah disiapkan. Acara ini diikuti lebih dari 30 orang IKM Kopi Lereng Gunung Lawu.

Rony Zakaria, ST, MT, selaku koordinator pelaksana mengharapkan IKM dapat menggunakan mesin sortasi biji kopi untuk memenuhi persyaratan mutu SNI Biji Kopi: SNI 01-2907-2008.

“Ke depan, kami akan terus melanjutkan pendampingan agar IKM dapat melakukan standardisasi dan sertifikasi SNI sebagai bagian dari hilirisasi riset dan pengabdian masyarakat dari riset grup kami,” ungkap Rony Zakaria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya