SOLOPOS.COM - Tim UNS Solo memberikan sosialisasi tentang pemeliharaan alat early warning system (EWS) bencana tanah longsor di Jatiyoso, Rabu (10/9/2021). (Istimewa)
Solopos.com, KARANGANYAR — Kabupaten Karanganyar kini memiliki 11 unit perangkat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini tanah longsor. EWS tersebut bantuan dari Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
“Fakultas MIPA UNS memberikan bantuan EWS kepada Pemkab Karanganyar dan semuanya sudah dipasang. Sehingga kemudian aset tersebut diserahkan kepada Pemkab,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bagoes Darmadi, melalui Kasi Kesiapsiagaan, Hartoko , Kamis (30/6/2012).
Alat tersebut sudah dipasang di lokasi-lokasi yang dinilai rawan longsor pada 2020 dan 2021 lalu. Meski demikian, penyerahan baru dilakukan pihak Fakultas MIPA UNS kepada Kalak BPBD di Kantor BPBD Karanganyar, Kamis ini.
Dengan diterimanya aset tersebut, maka pengelolaan dan pemeliharaan EWS kini menjadi tanggung jawab Pemkab Karanganyar. Namun jika peralatan tersebut bermasalah atau membutuhkan pemeliharaan, maka akan dilakukan oleh BPBD Karanganyar bersama ahli dari UNS.
Baca Juga: Tebing 10 Meter di Balong Jenawi Karanganyar Longsor, Begini Kondisinya
Beberapa EWS dipasang di wilayah Kecamatan Jatiyoso yang meliputi Dusun Puntuksari, Desa Wonorejo; Dusun Blanten, Desa Wonorejo; dan Dusun Gandri, Desa Wonokeling. Di Kecamatan Tawangmangu ada dua EWS, yakni di Dusun Sedayu dan Dusun Selere di Desa Tengklik.
Sedangkan di Kecamatan Karangpandan EWS di tempatkan di Dusun Gondanggentong, Desa Bulurejo. Di Kecamatan Ngargoyoso, EWS dipasang di Dusun Sabrang, Desa Jatirejo.
Pada 2020 satu unit EWS dipasang di Dusun Dukuh, Desa Koripan, dua unit dipasang di Dusun Ledoksari, Kecamatan Tawangmangu. Satu unit EWS lainnya dipasang di Dusun Guyon Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu.