Soloraya
Selasa, 14 Desember 2021 - 23:54 WIB

UNS Solo Tambah 4 Guru Besar Baru di Pengujung 2021, Siapa Saja?

Chrisna Chaniscara  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Empat guru besar yang dikukuhkan UNS Solo pada Rabu (15/12/2021). (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo bakal memiliki empat guru besar baru jelang pergantian tahun 2021 ke 2022. Mereka adalah Sayekti Wahyuningsih, Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Fotokatalis pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Kemudian Agung Tri Wijayanta, Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT); Agus Supriyanto, Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Material Sel Surya FMIPA. Lalu Eddy Triharyanto, Guru Besar Bidang Ilmu Hortikultura Fakultas Pertanian (FP).

Advertisement

Keempat guru besar ini akan dikukuhkan dalam Sidang Senat Akademik Terbuka UNS, Rabu (15/12/2021) di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS. Sayekti Wahyuningsih yang merupakan guru besar ke-241 UNS dan ke-19 FMIPA UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Material Fotokatalis: Tantangan Dan Potensi Pengembangan di Indonesia.

Sayekti mengatakan fotokatalis merupakan salah satu teknologi yang ramah lingkungan (green technology). Pemanfaatan teknologi fotokatalis sangat cocok diterapkan di negara tropis yang banyak mendapatkan paparan sinar matahari.

Advertisement

Sayekti mengatakan fotokatalis merupakan salah satu teknologi yang ramah lingkungan (green technology). Pemanfaatan teknologi fotokatalis sangat cocok diterapkan di negara tropis yang banyak mendapatkan paparan sinar matahari.

Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Solo Mulai 24 Desember, Sudah Siap?

“Ada setidaknya tiga sumber daya alam yang sudah dikembangkan untuk material fotokatalis yaitu pasir besi, pasir silika, dan ilmenite,” terangnya dalam jumpa pers di Ruang Sidang 2 Gedung dr Prakosa UNS Solo, Selasa (14/12/2021).

Advertisement

Agung mengatakan Badan Energi Internasional) melaporkan saat ini sekitar 30% energi dunia dikonsumsi oleh rumah-rumah termasuk bangunan gedung tempat tinggal dan komersial. Konsumsi daya listrik gedung-gedung menggunakan sebesar 60% dari energi listrik dunia.

Menurut Agung, ilmu termofluida mampu menjadi salah satu usaha berhemat energi, juga bagian untuk kelangsungan sustainable energy berwawasan lingkungan. “Keberlanjutan yang berdampak positif yang berwawasan lingkungan sangat penting. Ilmu termofluida turut memberikan kontribusi pengetahuan nyata. Kami mengambil peran untuk ketahanan energi di Indonesia, dengan tetap memperhatikan aspek ramah lingkungan.”

Baca Juga: Bantu Rawat Bangunan Bersejarah, Pemkot Solo Ketuk Pintu CSR Perusahaan

Advertisement

Lalu Agus Supriyanto akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Peran Sains Material Sel Surya Berbasis DSSC dalam Inovasi Energi Baru Terbarukan Menuju Transisi Energi. Agus mengatakan sel surya merupakan piranti yang dapat mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik dengan memanfaatkan efek fotovoltaik.

Dye-sensitized solar cell (DSSC), imbuhnya, adalah salah satu alternatif inovasi energi baru terbarukan untuk konversi energi matahari menjadi energi listrik. Komunitas peneliti di Indonesia sudah mulai banyak yang mengerjakan sel surya DSSC.

Sel Surya

Namun untuk melangkah ke teknologi prototipe sel surya transparan, masih perlu kajian dan penerapan yang memerlukan uji standar dari karakteristik sel surya transparan. “Untuk mencapai hal tersebut, pendekatan lintas bidang menjadi penting dalam penelitian ini,” ujar guru besar ke-243 UNS Solo dan ke-20 FMIPA UNS itu.

Advertisement

Baca Juga: Gugatan Perlawanan Eksekusi Sriwedari Solo Ditolak, Ini Respons Gibran

Sedangkan Eddy Triharyanto yang merupakan guru besar ke-244 UNS dan ke-37 FP UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Peran Bahan Tanam Dalam Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Hortikultura. Eddy mengatakann praktik pertanian hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas hortikultura.

Hal itu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Menurut Eddy, produk hortikultura memiliki kapasitas permintaan yang tinggi, dengan peluang variasi jenis produk yang beragam mulai dari produk segar maupun beragam produk olahan. Hal itu karena produk hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan merupakan sumber makanan dan gizi penting.

“Dalam budidaya tanaman hortikultura, pemilihan bahan tanam bermutu menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil hortikultura. Untuk itu, upaya menumbuhkembangkan industri perbenihan nasional perlu perhatian semua pihak,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif