Soloraya
Sabtu, 7 Agustus 2021 - 20:29 WIB

Untung Dobel, Difabel Ikut Vaksinasi di Sragen Dapat Hadiah Daging Ayam Plus Telur

Tri Rahayu  /  Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pimpinan PT Japfa Comfeed Indonesia menyerahkan bantuan daging ayam dan telur secara simbolis kepada Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di sela-sela vaksinasi massal di halaman Setda Sragen, Sabtu (7/8/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Alumni Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gajah Mada (UGM) asal Sragen menggandeng PT Japfa Comfeed Indonesia memberi bantuan berupa daging ayam dan telur bagi para penyandang disabilitas atau difabel peserta vaksinasi massal di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Sabtu (7/8/2021).

Bantuan itu tidak sekadar menambah protein hewani untuk meningkatkan imunitas tubuh difabel tetapi juga menjadi daya tarik bagi kaum difabel untuk ikut vaksinasi massal.

Advertisement

Bantuan 600 paket daging ayam dan telur itu diserahkan secara simbolis oleh pimpinan PT Japfa Confeed Indonesia bersama perwakilan alumnus Fakultas Kedokteran Hewan UGM angkatan 1982 kepada Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Selanjutnya, paket itu dibagikan kepada para difabel yang selesai observasi selama 15 menit pascamenjalani penyuntikan vaksinasi.

Advertisement

Selanjutnya, paket itu dibagikan kepada para difabel yang selesai observasi selama 15 menit pascamenjalani penyuntikan vaksinasi.

Baca Juga: Animo Difabel di Sragen Ikut Vaksinasi Masih Rendah

Kepala Operasional Japfa Comfeed Indonesia Jawa Tengah, Hartono, saat ditemui wartawan, Sabtu (7/8/2021), menyampaikan PT Japfa Comfeed Indonesia tergerak untuk peduli kepada para peserta vaksinasi, para tenaga kesehatan (nakes), dan para warga yang menjalani isolasi mandiri.

Advertisement

“Pembagian bantuan daging ayam dan telur ini tidak hanya di Sragen tetapi juga berjalan di Grobogan, Pemalang, dan Jogja. Total bantuan itu berupa 2.500 kg daging ayam dan 4.000 butir telur ayam. Khusus di Sragen, kami menyediakan 600 paket daging ayam dan telur kepada kaum difabel yang ikut program vaksinasi massal di halaman Setda Sragen,” ujar Hartono.

Satu paket itu terdiri atas 1/2 kg daging ayam dan 1/2 kg telur. Hartono menjelaskan bantuan itu bertujuan menambah protein hewani yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk imunitas tubuh bagi kaum disabilitas. Dia mengatakan setelah vaksinasi para difabel bisa mengonsumsi protein hewani itu sehingga diharapkan terbentuk antibodi yang baik.

Baca Juga: Sukarelawan Sragen Deklarasikan Dulur Ganjar Pranowo, Targetnya Naikkan Popularitas Untuk Capres

Advertisement

“Bantun ini sebagai bentuk kontribusi Japfa untuk memangkas rantai persebaran Covid-19 dengan cara membuat masyarakat memiliki antibodi yang kuat,” katanya yang diamini perwakilan alumnus FKH UGM, drh. Kabul Budi Santoso.

Difabel Terdampak Pandemi

Kasi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Dinas Sosial (Dinsos) Sragen Anne Fatma menjelaskan difabel yang ikut vaksinasi massal itu merupakan difabel yang bisa datang ke Setda Sragen, ada yang tugarungu, tunawicara, tunagrahita, sampai difabel fisik. Dia mengatakan mereka ini terdampak pandemi Covid-19.

“Dampak yang mereka rasakan pada pendapatan yang berkurang. Meskipun disabilitas, mereka tetap bekerja sesuai bakat yang dimiliki. Dinsos pernah memberi bantuan modal usaha bagi mereka senilai Rp2 juta kepada 24 orang difabel,” ujarnya.

Advertisement

Seorang difabel fisik asal Dukuh Paingan RT 007, Desa Plumbon, Sambungmacan, Sragen, Sumi, antusias datang ikut vaksinasi karena ingin bisa disuntik Bupati Sragen yang juga seorang dokter. Ternyata setelah datang, Sumi melihat Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati tak menjadi vaksinator. Untuk mengobati kekecewaannya, Sumi meminta foto bersama Bupati. Bahkan, ia meminta janji Bupati agar mau menyuntiknya pada vaksin dosis kedua.

Baca Juga: Terdampak PPKM, Peternak di Kampung Bebek Sragen Ambyar

Sumi meminta mengaikan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Bupati sebagai wujud ikatan perjanjian. “Pokoknya September nanti, yang nyubles [menyuntik] harus Ibu Bupati. Janji ya, Bu,” pinta Sumi yang diiyakan Bupati seraya berfoto bersama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif