SOLOPOS.COM - Warga barebut ayam dalam Upacara Adat Mondosiyo di Dusun Pancot, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada Selasa (19/3/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR-Upacara adat Mondosiyo atau disebut abur ayam yang menjadi tradisi ratusan tahun bagi warga Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, digelar bertepatan dengan Bulan Suci Ramadan pada Selasa (19/3/2024) sore.

Meski suasana Puasa, tradisi yang hingga kini masih terjaga oleh masyarakat setempat berjalan seperti biasa. Seluruh prosesi ritual upacara adat dilaksanakan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sejak selepas Ashar, ratusan warga tumpah ruah di jalanan kampung setempat. Mereka menyaksikan atraksi kesenian reog. Ada belasan dadak reog dimainkan secara bergantian di jalanan tersebut. Sementara alunan musik gamelan mengalun di pendapa lingkungan Pancot.

Tampak warga datang membawa sepasang ayam betina dan jantan di pendapa. Mereka yang datang ini memiliki nazar tertentu. Kemudian prosesi adat dilanjutkan dengan doa oleh sesepuh, lalu mengambil air badek dari punden. Air badek dari Punden itu diambil menggunakan kendil lalu disiramkan ke warga. Bagi warga setempat air tersebut dipercaya memberikan berkah.

Puncaknya prosesi Upacara Mondosiyo di Kabupaten Karanganyar dilakukan abur ayam atau rebutan ayam. Ayam-ayamnyang dibawa warga, dilepas di atas pendapa. Saat dilepaskan, warga langsung berebut ayam tersebut. Warga bahkan bergelantungan untuk saling berebut ayam nazar tersebut.

Febri, 35, asal Solo salah satunya berhasil mendapatkan ayam itu. Dengan bergelantungan di pilar pendapa, ia berebut ayam dan mendapatkannya. Baginya, ayam itu memiliki berkah tersendiri.

“Saya tiap kali Mondosiyo selalu datang. Dan ikut berebut berkah ayam,” kata dia.

Ia mengatakan ayam yang didapat akan dipelihara. “Berkah berkah Ramadan ini,” katanya.

Pernyataan senada disampaikan warga Tawangmangu, Karanganyar, Jekek, 20, yang mengaku ikut ngalap berkah dengan berebut ayam di Upacara Mondosiyo. Ayam yang didapat hasil berebut itu akan dimasak untuk Lebaran nanti.

“Mau dibeleh pas malam takbiran,” katanya.

Warga Kalisoro, Pujianto, memberikan empat ekor ayam pada saat pelaksanaan Upacara Mondosiyo. Ayam ini sekaligus bentuk nazar dirinya atas kesehatan dan rezeki.

Koordinator Lingkungan (Korling) Pancot Lor Teguh Cahyono mengatakan bahwa Upacara Adat Mondosiyo dilaksanakan secara turun temurun oleh warga sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun kali ini Upacara Mondosiyo digelar bertepatan dengan Bulan Puasa. Sehingga jumlah pengunjung yang datang tak seramai biasanya.

“Tidak banyak wisatawan karena bertepatan puasa. Meski puasa, semua prosesi tetap sama,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan Upacara Adat Mondosiyo ini digelar tepat dengan Wuku Mondosiyo. Dalam satu tahun Upacara Adat Mondosiyo digelar sebanyak dua kali. Rangkaian upacara adat mondosiyo diawali dengan kesenian reog, doa bersama, siram banyu badeg, dan yang terakhir ada rebutan ayam di pendapa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya