Soloraya
Kamis, 17 Agustus 2023 - 18:10 WIB

Upacara HUT RI di Klaten, Eks Napiter Terenyuh Terima Bendera Merah Putih

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, dan pejabat Forkopimda berfoto bersama sejumlah eks Napiter saat upacara HUT ke-78 RI di Alun-alun Klaten, Kamis (17/8/2023). (Istimewa/Bagian Prokopim Setda Klaten)

Solopos.com, KLATEN – Ribuan orang mengikuti upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Alun-alun Klaten, Kamis (17/8/2023). Di antara tamu undangan yang hadir, ada belasan eks narapidana kasus terorisme (napiter).

Seusai upacara, perwakilan eks napiter bertemu dengan Bupati Klaten, Sri Mulyani, dan menerima bendera Merah Putih. Selain itu, perwakilan eks napiter juga menyampaikan permintaan maaf.

Advertisement

Salah satu eks napiter yang hadir pada upacara itu yakni Sumarno alias Abu Akas yang berasal dari Kecamatan Pedan, Klaten. “Kami sebagai eks napiter berharap kepada pemerintah lebih memperhatikan kami dan teman-teman agar bisa kembali ke masyarakat agar bisa berkontribusi hal-hal yang positif,” kata Sumarno saat ditemui wartawan seusai upacara.

Sumarno mendorong agar pemerintah lebih intensif melakukan pendekatan kepada para eks napiter agar mereka benar-benar kembali ke NKRI. Sementara kepada teman-temannya lain, Sumarno memohon agar segera melupakan paham-paham yang selama ini bertentangan dengan Pancasila dan ideologi NKRI.

Advertisement

Sumarno mendorong agar pemerintah lebih intensif melakukan pendekatan kepada para eks napiter agar mereka benar-benar kembali ke NKRI. Sementara kepada teman-temannya lain, Sumarno memohon agar segera melupakan paham-paham yang selama ini bertentangan dengan Pancasila dan ideologi NKRI.

“Selama ini kami korban propaganda asing untuk memecah belah bangsa Indonesia,” ungkap pria yang menjalani hukuman penjara selama 3,5 tahun dan bebas pada 2019 itu.

Eks napiter lainnya, Roki Aprisdianto alias Atok Abu Ibrahim, turut hadir pada upacara HUT RI di Alun-alun Klaten. Pria asal Sukoharjo itu sebelumnya divonis 15 tahun penjara setelah terlibat dalam serangkaian pengeboman di wilayah Soloraya seperti Polsek Pasar Kliwon dan pos polisi di Klaten.

Advertisement

Saat ini Roki aktif di divisi dakwah Yayasan De Bintal. Bersama tim dakwah yayasan tersebut Roki rutin melakukan program deradikalisasi dan kontra radikalisasi ke lembaga pemasyarakatan (lapas) seluruh Indonesia.

Mencintai NKRI Tak Perlu Dalil

Pada upacara HUT RI di Alun-alun Klaten, Roki secara simbolis menerima bendera Merah Putih yang diserahkan Bupati Klaten, Sri Mulyani. “Saya terenyuh. Kalau tidak banyak orang mungkin saya menangis,” kata Roki.

Pada kesempatan itu, Roki secara khusus menyampaikan permintaan maaf kepada Bupati Klaten serta jajaran Forkopimda. Permintaan maaf itu dia sampaikan lantaran pernah terlibat dalam aksi pengeboman pos polisi di Klaten.

Advertisement

Roki mengajak warga Indonesia terutama para generasi muda untuk mencintai NKRI dan tidak terjebak pada paham-paham menyimpang. “Untuk generasi muda saya harap tetap mencintai NKRI. Karena mencintai NKRI itu sebenarnya tidak perlu dalil. Kalau hati bersih, kita mencintai NKRI dengan tulus,” jelas dia.

Ada 17 eks napiter yang diundang pada upacara HUT ke-78 RI di Alun-alun Klaten. Satu orang berasal dari Sukoharjo dan sisanya berasal dari Klaten. Mereka hadir selaku tamu dan diundang Pemkab Klaten.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klaten, Sugeng Hariyanto, mengatakan eks napiter itu diundang menindaklanjuti surat dari Mendagri.

Advertisement

“Tadi ada penyerahan bendera Merah Putih sebagai bentuk mereka menyatakan sudah kembali ke NKRI, menunjukkan bahwa mereka sekarang sudah kembali ke NKRI, sudah Pancasila dan UUD serta benderanya Merah Putih,” jelas dia.

Sugeng mengatakan pendampingan kepada para eks napiter selama ini terus dilakukan. Selain dari pemerintah, pendampingan dari unsur Kodim, Polres, BNPT, hingga BIN.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif