SOLOPOS.COM - Buruh proyek perbaikan j Jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, menggelar aksi demo menagih upah mereka yang diduga dibawa kabur mandor, Sabtu (10/12/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo menyatakan telah berupaya menyelesaikan masalah upah pekerja proyek Jembatan Mojo yang belum dibayarkan. DPUPR sudah menanyakan hal itu ke kontraktor yang berjanji segara merampungkan persoalan itu.

Kabid Bina Marga DPUPR Kota Solo, Joko Supriyanto, menjelaskan kontraktor proyek akan membayarkan upah pekerja yang belum diberikan oleh mandor mereka.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami sudah mendengar kabar adanya pekerja yang belum dibayar. Kemudian kami meminta kepada kontraktor untuk segera menyelesaikan urusan dengan vendor maupun subkontraktor mereka termasuk para pekerjanya. Dari pelaksana sudah berkomitmen menyelesaikan masalah terkait upah yang belum diberikan tersebut per hari ini,” terang Joko Supriyanto saat diwawancarai Solopos.com, Senin (12/11/2022).

Terpisah, Agung Ari W dari PT Salim Perkasa Construction selaku kontraktor utama dalam pengerjaan proyek Jembatan Mojo Solo menjelaskan duduk perkara yang dialami para pekerja Jembatan Mojo. Menurut Agung, PT Salim Perkasa sudah memberikan kewajibannya kepada subkontraktor untuk memberikan upah kepada para pekerja.

“Kami dari PT Salim Perkasa Construction mempunyai subkontraktor untuk pabrikasi pembuatan pelat ortotropik dan pemasangannya yaitu PT Bakrie Metal Industri (PT BMI). PT BMI ini punya aplikator pemasangan pelat baja ortotropik yang bernama Suwardi. Nah yang demo kemarin itu adalah tenaga kerja dari Pak Suwardi yang belum dibayarkan upahnya,” ujar Agung.

Baca Juga: Upah Dibawa Kabur Mandor, Pekerja Jembatan Mojo Solo Terancam Tak Bisa Pulang

Agung menjelaskan masalah ini sudah mendapatkan perhatian dari PT Salim Perkasa, PT BMI dan Polsek Mojolaban, Sukoharjo. Sudah ada pendampingan juga untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kami sudah melakukan konsolidasi bersama PT BMI, Polsek Mojolaban, dan para pekerja. Negosiasi masalah pembayaran upah kami akan lakukan hari ini. Dengan prioritasnya untuk akomodasi transport pulang dan pembayaran kasbon makan para pekerja,” terang Agung.

Aksi Demo

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pekerja proyek Jembatan Mojo Solo melakukan aksi demo di jembatan tersebut pada Sabtu (10/12/2022). Mereka mempertanyakan upah yang belum mereka terima karena diduga dibawa kabur mandor.

Baca Juga: Jembatan Mojo Dibuka Kembali, Ini Potret Ramainya Lalin di Jl Kyai Mojo Solo

Mereka menuntut pembayaran upah untuk bisa pulang dan membayar ongkos makan hingga tempat tinggal. Berdsarkan rekaman video yang beredar di sejumlah akun media sosial, para buruh menggelar aksi dengan memasang kertas kardus di pinggir Jembatan Mojo. Sabtu (10/12/2022).

Ada beberapa pekerja yang ikut demo. Tulisan di kertas kardus itu antara lain “Mana Gajiku”, “Bosnya Kabur Pekerja Menderita Tidak Bisa Makan Lagi”, dan “Mas Gibran Tolong Bantu Kami.”

Dalam aksi mereka menyebut kontraktor sudah menyerahkan upah mereka ke mandor. Namun hingga kini para pekerja belum mendapatkan hak mereka. Salah satu peserta aksi dalam video itu mengatakan tak bisa pulang.

Baca Juga: Pengumuman! Jembatan Mojo Solo Ditutup Lagi Malam Ini untuk Uji Kekuatan

Koordinator aksi tersebut, Sandi, menjelaskan kontraktor sejatinya sudah memberikan uang upah mereka kepada mandor. Namun, menurut Sandi, uang tersebut dibawa lari. Di sisi lain, ada 13 pekerja yang belum mendapatkan hak mereka.

“Kontraktor katanya sudah memberikan uangnya ke mandor, tetapi setelah uangnya turun, orangnya kabur jadi kami belum menerima bayaran,” ujar Sandi saat diwawancarai Solopos.com, Sabtu (10/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya