SOLOPOS.COM - Penggawa Persis Solo musim 2020 berlatih di Stadion Mini Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Oktober 2020. Sejumlah pemain Persis musim lalu menggugat manajemen klub atas gaji yang belum dibayarkan. (dok)

Solopos.com, SOLO—Upaya mediasi untuk menyelesaikan problem tunggakan gaji pemain Persis Solo musim lalu masih jauh panggang dari api.

Hingga kini, manajemen lama belum dapat diajak berkomunikasi ihwal penyelesaian tunggakan gaji tujuh pemain senilai Rp2,3 miliar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sejumlah pihak berharap memori kelam terkatung-katungnya gaji pemain medio 2009-2013 tidak kembali terulang.

Manajemen anyar Persis di bawah Kaesang Pangarep menyatakan problem keterlambatan gaji sepenuhnya tanggung jawab pemilik lama, Vijaya Fitriyasa.

Pasal Perjanjian

Hal itu diklaim merujuk pasal perjanjian yang dibikin saat proses perpindahan kepemilikan klub beberapa bulan lalu.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, para pemain sempat kesulitan saat menanyakan nasib gajinya pada pengurus baru.

Manajemen anyar menyebut pemain mestinya menuntut pada pemilik lama.

Manajemen baru akhirnya menjembatani pemain untuk dapat menerima haknya dari Vijaya.

Baca Juga: Duh! Persis Solo Musim Lalu Masih Nunggak Gaji 7 Pemain

Media Officer Persis, Bryan Barcelona, mengatakan pihaknya berupaya memfasilitasi tujuh pemain yang tertunggak gajinya musim lalu.

Namun klub mengakui langkah tersebut belum sepenuhnya berhasil. Manajemen anyar masih kesulitan menghubungi Vijaya dkk.

“Sejauh ini manajemen lama tidak memberikan respons [terkait upaya mediasi]. Sekalinya merespons malah saling lempar satu sama lain,” keluh Bryan saat dihubungi, Selasa (17/8/2021).

Bukan Hal Baru

Anggota Pasoepati asal Laweyan, Restu Andrianto, mengatakan problem tunggakan gaji sebenarnya bukan hal baru di Laskar Sambernyawa.

Menurut Restu, keterlambatan gaji pemain bahkan sempat menjadi masalah kronis pada periode 2009-2013.

Striker Diego Mendieta bahkan harus meregang nyawa pada Desember 2012 dengan menyisakan hak-haknya yang belum terpenuhi.

Masa Kelam

“Sejak 2009 Persis punya masa lalu kelam soal gaji pemain. Zaman Mas Tommy [Haryanto Tommy Prasetyo, Asisten Pelatih Persis], masih bermain, seinget saya gajinya cuma dibayar beberapa bulan saja. Belum lagi problem gaji Persis versi LPIS yang tidak ada kelanjutannya. Semoga hal ini tidak terulang,” ujarnya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, turut memberi perhatian pada problem tunggakan gaji yang melibatkan kepengurusan musim lalu.

Gibran mendorong masalah tersebut segera diselesaikan sebelum sepak mula Liga 2 2021. “Itu kan kesalahan manajemen lama. Saya yakin Kaesang sudah memikirkan jalan keluarnya,” ujar Wali Kota.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya