Soloraya
Rabu, 27 September 2023 - 19:36 WIB

Upaya Tingkatkan Mutu, IPI Sukoharjo Gelar Sertifikasi Kompetensi Pustakawan

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pustakawan mengikuti sertifikasi kompetensi di Perpustakaan UMS, Sukoharjo, Rabu (27/9/2023). (Istimewa/Tunardi)

Solopos.com, SUKOHARJO — Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Sukoharjo bekerja sama dengan IPI Jawa Tengah dan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pustakawan menyelenggarakan  Sertifikasi Kompetensi Pustakawan. Kegiatan ini digelar di Perpustakaan UMS pada Senin-Rabu (25-27/9/2023).

Ada 61 pustakawan dari berbagai kota di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta ikut dlam sertifikasi kompetensi tersebut.

Advertisement

Ketua IPI Sukoharjo, Tunardi, mengatakan sertifikasi ini memiliki tujuan penting dalam dunia perpustakaan. Di antaranya untuk meningkatkan kompetensi, standardisasi profesi, mutu layanan, pengakuan profesional hingga pembaruan pengetahuan.

“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme dalam dunia perpustakaan. Sertifikasi Kompetensi Pustakawan ini diharapkan memberikan landasan kuat bagi para pustakawan untuk berkontribusi lebih besar dalam menyediakan layanan perpustakaan yang berkualitas kepada masyarakat,” jelas Tunardi, Rabu (27/9/2023).

Sertifikasi ini juga diharapkan dapat membantu menetapkan standar profesi pustakawan sekaligus memastikan praktisi memiliki kualifikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaan mereka. Pengakuan formal terhadap keahlian dan kualifikasi pustakawan yang diberikan dalam sertifikasi tersebut juga mendukung perkembangan karier pustakawan.

Advertisement

Tunardi membeberkan saat ini jumlah pustakawan yang tergabung di IPI Sukoharjo sebanyak 184 orang. Jumlah tersebut dinilai masih kurang lantaran jumlah perpustakaan di Sukoharjo ada sekitar 300-an yang mencakup perpustakaan sekolah, perguruan tinggi, desa, dan lainnya.

Pada bagian lain, tingkat kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sukoharjo lumayan tinggi. Sayangnya, sarana dan prasarananya kurang memadai sehingga membutuhkan rehabilitasi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti, belum lama ini. “Anak-anak banyak yang suka membaca di sini. Tapi untuk sarana dan prasarananya, kami masih tertinggal dengan kabupaten atau kota lain,” beber Probo.

Advertisement

Pihaknya juga sudah mengajukan usulan rehabilitasi. Probo berharap, pembuatan detail engineering design (DED) rehabilitasi perpustakaan segera disetujui pada tahun ini.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengakui gedung perpustakaan dan kearsipan sudah tidak representatif untuk kegiatan membaca. Etik sempat berjanji akan berupaya segera merehabilitasi gedung tersebut. Bukan tanpa alasan, karena Etik menganggap gedung perpustakaan merupakan perlambang komitmen Pemkab dalam mengembangkan budaya membaca dan literasi.

“Saya mengajak seluruh warga Sukoharjo untuk bergandengan tangan. Menjadikan budaya membaca dan literasi sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas. Sebagai masyarakat Sukoharjo yang cerdas, kreatif, dan inovatif,” pesan Etik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif