Solopos.com, SRAGEN — Jumlah korban keracunan massal akibat makan paket punjungan hajatan di Sragen tercatat mencapai 304 orang hingga, Minggu (30/4/2023) pukul 06.00 WIB. Dari jumlah tersebut, 13 orang menjalani opname dan 291 orang menjalani rawat jalan.
Sebagaimana diketahui, keracunan massal itu berawal dari adanya warga yang mengeluh mual dan muntah serta diare yang datang ke Bidan Desa Jambeyan, Sambirejo yang rumahnya sekarang menjadi Posko Kesehatan Jambeyan pada Jumat (28/4/2023) pukul 20.00 WIB. Keracunan massal diduga akibat makan paket punjungan hajatan.
Perwakilan keluarga pemilik hajatan, Siswo Widodo, 63, saat ditemui wartawan, mengatakan paket makanan hantaran atau punjungan yang sudah diedarkan sebanyak 613 dus.
Dia menerangkan punjungan itu dibagikan di wilayah Desa Jambeyan yang paling banyak, ada juga di Desa Sukorejo, hingga Dukuh Sidomukti dan Dukuh Lempong masuk wilayah Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
Dia menerangkan punjungan itu dibagikan di wilayah Desa Jambeyan yang paling banyak, ada juga di Desa Sukorejo, hingga Dukuh Sidomukti dan Dukuh Lempong masuk wilayah Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
“Kalau dagingnya sebenarnya dibeli masih segar dari jagal di Sragen. Daging itu langsung dimasak sehingga tidak masuk kulkas. Dimasak terik. Kami tidak tahu kok ada yang mengeluh sakit. Yang mengeluh tidak hanya satu dua, tapi ada keluarga yang sakit, termasuk istri saya. Tapi yang rewang ikut makan juga enggak apa-apa,” terangnya didampingi istri pemilik hajatan, Sumarni.
Berikut update pasien dugaan keracunan massal di Sragen hingga Minggu (30/4/2023) pukul 06.00 WIB:
A. Opname berjumlah 13 orang:
– Puskesmas= 11 pasien
– RS Sarilla Husada= 1 pasien
– RS Soehadi= 1 pasien
B. Rawat Jalan berjumlah 291 orang:
– Posko= 283 pasien
– Puskesmas= 4 pasien
– Jaring dan jejaring= 4 pasien