SOLOPOS.COM - Jumpa pers Urban Social Forum di Heika Mangkunegaran Solo, Kamis (30/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Urban Social Forum akan kembali digelar di Solo pada Sabtu-Minggu (9-10/11/2023) sebagai ruang inklusif membicarakan gagasan terkait Kota Solo. Acara akan diadakan di SMP Negeri 10 Solo dan Lokananta serta ruang publik lainnya.

Melibatkan lebih dari 60 pembicara, Urban Social Forum mengajak publik untuk membangun ide dan gagasan dalam mewujudkan kota yang sejahtera. Acara ini terbuka dan gratis untuk umum.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Urban Social Forum hari pertama akan dibuka dengan Pleno Pembuka Mencari Kota Idaman: Gerakan Masyarakat Mengubah Kota. Acara ini menghadirkan arsitek dan aktivis perkotaan Marco Kusumawijaya, akademisi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Amalinda Savirani, Think Policy Aditya Purnomo Aji, dan komunitas Bale Bengong Luh De Suriyani.

Pembukaan Urban Social Forum ini menyoroti semangat gerakan masyarakat sipil perkotaan mendorong perubahan ekonomi, sosial dan lingkungan di Indonesia.

Berbagai acara menarik digelar dalam acara dua hari tersebut, mulai dari pertunjukan karya murid-murid SMPN 10 Solo, beragam lokakarya, pemutaran film dan diskusi, serta pertunjukan karya Sanggar Seroja.

Acara kunjungan ke berbagai lokasi publik yang dekat dengan masyarakat Kota Solo juga digelar sebagai side event Urban Social Forum selama dua hari.

Dalam penyelenggaraan side event ini, berbagai komunitas juga ikut serta, meliputi Gang-Gangan, Forum PKP Kota Solo, Kota Kita, Gerkatin Solo, Ruang Atas, Ayo ke Taman, Indonesia Inklusi, Suarise, Lentera Basuki, RE-PUBLIKFOTO, Cleanaction/Ecoranger, WALHI & Gita Pertiwi, MESSG, dan Ruang Solidaritas Joli Jolan.

Co-founder and Executive Director of Kota Kita, Ahmad Rifai, mengatakan bahwa kegiatan Urban Social Forum bertujuan membuka ruang bagi masyarakat umum, penggerak sosial, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil untuk berbagi ide dan pengalaman tentang pembangunan perkotaan yang lebih inklusif.

“Melalui berbagai jenis tema panel dan diskusi yang diselenggarakan, peserta diharapkan dapat belajar, berbagi, dan menyebarluaskan ide serta pengalaman aktivisme dan advokasi mereka, sehingga terus menginspirasi perubahan yang transformatif untuk kehidupan perkotaan di Indonesia yang lebih inklusif,” ucapnya dalam jumpa pers yang digelar di Heika Mangkunegaran Solo, Kamis (30/11/2023).

Berbagai diskusi panel di Urban Social Forum akan merespons segala keberagaman dan dinamika yang berkaitan dengan pembangunan dan tata kelola perkotaan.

Permasalahan ini antara lain pembangunan fisik, pembangunan sosial dan manusia, informalitas, penanganan sampah, mobilitas, hingga bagaimana memaknai toleransi dan perbedaan di ruang kota, serta peran media sebagai perantaranya.

Ahmad melanjutkan Urban Social Forum akan hadir sebagai bentuk komitmen pengadaan ruang terbuka saat masyarakat sipil dari berbagai latar belakang dapat bertemu, berdiskusi dan menjalin jejaring.

Dia menilai saat ini aspirasi warga sipil dinilai masih kurang diperhatikan dan disuarakan. Lewat wadah diskusi bersama tersebut, pihaknya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang inisiatif dan ekspresi kewargaan yang seringkali tidak terlihat di permukaan, tetapi bergerak secara aktif dan memberikan energi untuk kota.

“Terkadang komunitas atau bahkan warga sipil itu memiliki gagasan-gagsan yang bagus untuk pembangunan kota. Namun, masih kurang didengan dan diperhatikan oleh pemerintah. Maka dengan kegiatan ini, kami ingin menjadi satu wadah dan bisa disebut sebagai toa pengeras suara bagi masyarakat sipil ini agar bisa didengar,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya