SOLOPOS.COM - Warga duduk lesehan di Balai Desa Jatisari, Sambi, Boyolali, saat mediasi seusai demo terkait tambang galian c di desa tersebut, Senin (10/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pengusaha tambang CV Indah Konstruksi menyanggupi permintaan warga untuk mereklamasi atau menguruk lahan tambang galian C di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Boyolali, dalam waktu lima bulan.

Kesanggupan tersebut menjadi salah satu kesepakatan hasil mediasi pengusaha tambang galian C tersebut dengan warga yang memprotes keberadaan tambang itu di balai desa setempat, Senin (10/7/2023) siang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hasil mediasi tersebut ditandatangani perwakilan warga, pengusaha, camat, kepolisian, dan TNI. Direktur CV Indah Konstruksi, Bambang Satriawan, mengungkapkan kesanggupannya memenuhi permintaan warga itu saat ditemui wartawan seusai mediasi.

“Lima bulan cukup [untuk reklamasi]. Ini sebenarnya akhirnya tetap kami reklamasi dan dikasih waktu lima bulan. Enggak dituntut pun itu kewajiban kami,” kata Bambang.

Bambang mengakui usaha penambangan galian C di Jatisari, Sambi, Boyolali, itu harus dihentikan lebih cepat daripada seharusnya. Penambangan yang seharusnya berlangsung sampai 2024 namun harus terhenti pada 2023.

Mengenai hal itu, Bambang memastikan tidak ada masalah karena kebutuhan untuk salah satu proyek strategis nasional di Boyolali tinggal kurang sedikit lagi. Sehingga, pemberhentian aktivitas pengambilan tanah uruk tol di Jatisari tidak akan mengganggu aktivitas proyek tersebut.

“Kan itu juga supplier-nya bukan hanya dari kami, jadi masih banyak yang lain. Tapi untuk seksi STA 0, flyover itu, kurang sedikit,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan tuntutan warga untuk reklamasi akan dilaksanakan mulai Selasa (11/7/2023). Walaupun didemo warga Jatisari, Boyolali, pengusaha tambang galian C yang merupakan warga Nogosari tersebut merasa senang karena sudah bertemu dengan masyarakat.

Rugi Nama Baik

“Jadi saya tidak merasa kurang enak atau bagaimana dengan masyarakat. Justru ini ya memang tahapannya. Kami sebenarnya sudah mulai nyicil reklamasi, sudah setengah,” kata dia.

Ia juga memastikan akan mengembalikan fungsi air, irigasi, jalan, dan lain-lain sesuai tuntutan warga Desa Jatisari. Bambang mengatakan perusahaannya juga tidak rugi meski penambangan galian C itu harus dihentikan lebih cepat. Akan tetapi ia mengatakan ada kerugian dari sisi nama baik perusahaan.

“Kalau kerugian secara finansial enggak rugi, tapi kan berkaitan dengan nama baik. Terjadi seperti ini kan kerugian nama baik perusahaan kami,” kata dia.

Sementara itu, Camat Sambi, Sadeli, yang juga turut memediasi warga dan pengusaha galian C di Jatisari, Boyolali, itu mengungkapkan Pemerintah Kecamatan siap mengawal kesepakatan mediasi, termasuk reklamasi. Terkait tuntutan warga yang merasa ada kerugian tanah, jelas dia, akan didata oleh aparat penegak hukum.

“Ada beberapa warga yang nanti akan kami inventarisasi dengan petugas Polres dan Koramil. Sehingga bisa aman, nyaman, dan kondusif. Kami akan tetap mengawal,” kata dia.

Sebelumnya pada Senin pagi, ratusan warga Jatisari menggeruduk lahan penambangan galian C di desa setempat. Mereka mengambil alih alat berat serta menutup akses alat berat. Mereka menuntut agar aktivitas tambang tersebut dihentikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya