SOLOPOS.COM - Anggota Satpol PP Sukoharjo memperketat pengamanan menuju ke Kantor Bupati Sukoharjo, Rabu (6/9/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pasca tindakan tak lazim yang dilakukan seorang pria yang menenteng senjata tajam mendatangi Kantor Bupati Sukoharjo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memperketat akses masuk, Rabu (6/9/2023).

Pintu gerbang menuju Kantor Bupati Sukoharjo yang selama ini terbuka mulai ditutup dan dijaga sejumlah anggota Satpol PP. Selain itu, anggota Satpol PP yang berjaga juga dibekali dengan metal detector. Dengan pembatasan akses masuk, kini setiap mobil yang ingin masuk ke kompleks Kantor Bupati Sukoharjo tidak bisa leluasa seperti sebelumnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Ini sebagai langkah antisipasi setelah kejadian kemarin, akses masuk mobil ke kompleks Kantor Bupati sekarang dibatasi. Mobil tamu parkir diharuskan parkir di halaman Setda,” ujar Plt. Kepala Satpol PP Sukoharjo, Heru Indarjo, melalui pesan WhatsApp, Rabu.

Sementara itu, identitas pria pembawa senjata tajam di Kantor Bupati Sukoharjo telah terkuak. Pria berpakaian hitam tersebut diketahui merupakan warga Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Kepala Desa Telukan, Sriyanto membeberkan pria tersebut merupakan pengusaha konfeksi di wilayahnya.

Sriyanto membenarkan jika pria tersebut merupakan warganya yang berinisial MS, 27 asal Dukuh Sawahan, Desa Telukan, Grogol, Sukoharjo. Menurutnya MS dikenal sebagai wiraswasta yang cukup sukses. Dia juga mempunyai bisnis jual pakaian, dan tengah merintis usaha jual beli mobil bekas bersama kakaknya. Sriyanto menyatakan MS merupakan warga dari latar belakang keluarga yang religius.

“Pekerjaannya jual pakaian-pakaian gitu. Dan akhir-akhir ini merintis jual beli mobil bekas. Sehari-hari jualan online konveksi pakaian itu,” ujar Sriyanto saat dihubungi wartawan, Rabu.

Ia mengaku saat kejadian itu dirinya sedang berada di Semarang membersamai Camat Grogol. Sehingga informasi itu baru dapat dia telusuri ketika sudah tiba di rumah.

“Setelah pulang, saya merapat ke pak RT, pak RW, dan keluarganya. Informasi dari lingkungan, akhir-akhir ini MS sedikit depresi karena usahanya agak seret,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya