Soloraya
Minggu, 3 Maret 2013 - 11:31 WIB

Usai Mencangkul, Buruh Tani Tewas Tersambar Petir

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi petir. (Burhan Aris Nugroho/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi petir. (Burhan Aris Nugroho/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Nasib naas menimpa Rejo, 39, warga Dusun Tukluk RT 002/RW 005, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri,  Sabtu  (2/3/2013) sore. Buruh tani itu tewas tersambar petir ketika perjalanan pulang dari mencangkul di sawah milik tetangganya yang masih satu desa.

Advertisement

Camat Tirtomoyo, Teguh Waluyatmo, mengatakan Rejo bersama dua rekannya yakni Kusno dan Sutiyo mendapat pekerjaan untuk mencangkul sawah milik salah satu warga.

“Sekitar pukul 16.00 WIB, mereka [Rejo dan dua rekannya] menyudahi pekerjaannya karena turun hujan. Saat itu, Rejo pulang ke rumahnya lebih dulu dan dua temannya masih mencuci cangkul di kalenan [saluran irigasi],” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (3/3/2013).

Saat itu, lanjut dia, ada petir menyambar dan Rejo yang tengah berjalan di pematang sawah tiba-tiba terpental dan tidak bergerak lagi. Sementara, Kusno dan Sutiyo yang tengah mencuci cangkul, selamat. Mereka hanya sedikit shock saat petir menyambar temannya. Keduanya lalu berusaha menolong Rejo dan meminta bantuan warga lain karena mengetahui Rejo tidak bernyawa.

Advertisement

“Setelah diperiksa kepolisian dan petugas medis dari Puskesmas, kejadian itu murni kecelakaan karena ditemukan luka bakar di bagian muka dan dada. Jenazah lalu diserahkan ke keluarganya hari itu juga. Hari ini baru dimakamkan,” ujarnya.

Menurut Teguh, Rejo yang meninggalkan satu istri dan satu anak ini, setiap hari hanya bekerja serabutan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif