Soloraya
Minggu, 10 Maret 2013 - 14:32 WIB

Usul Subsidi Jaladara Logis Direalisasikan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Yosca Herman Soedrajad (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Yosca Herman Soedrajad (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan usul subsidi Sepur Kluthuk Jaladara logis direalisasikan.

Advertisement

Menurutnya, keberadaan Jaladara tak lagi bisa dipandang sekadar aset pariwisata.

“Namun sebagai sarana mengenalkan ikon kota kepada warganya,” ujarnya, Minggu (10/3/2013).

Saat ini, pihaknya sedang mengkaji besaran subsidi yang akan diajukan. Ditanya kapan Jaladara aktif kembali sebagai kereta wisata, Yosca menyebut secepatnya. Apalagi Perwali yang mengatur tentang tarif Jaladara sudah disahkan.

Advertisement

“Kami sedang mengonfirmasi ulang tujuh grup wisata yang berminat naik Jaladara. Dulu memang sempat kami tunda karena ketiadaan Perwali.”

Diberitakan sebelumnya, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, bakal mengajukan dana subsidi Sepur Kluthuk Jaladara kepada DPRD. Opsi subsidi dilirik untuk mengakomodasi keinginan rakyat yang ingin menjajal kereta uap buatan Jerman tersebut. Hal itu diungkapkan Walikota saat ditemui seusai re-launching Jaladara di Loji Gandrung, Solo,  Minggu (10/3/2013).

“Subsidi akan saya usulkan ke DPRD agar Sepur Kluthuk bisa dinikmati segala lapisan masyarakat. Biar rakyat miskin bisa ikut naik,” ujarnya.

Advertisement

Ia mengatakan subsidi akan diajukan pada APBD Perubahan 2013. Walikota menerangkan, subsidi nantinya bisa dialirkan di setiap kelurahan dengan sistem giliran. Disinggung apakah subsidi itu akan membebani anggaran, Rudy menolak tegas. Dia menyebut dana subsidi yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pelayanan kepada masyarakat.

“Lagipula tidak besar kok, tidak sampai semiliar,” tuturnya.

Rudy beranalogi jika Jaladara digratiskan seluruhnya pun, Pemkot hanya mengeluarkan dana sekitar Rp300 juta. Angka itu dihitung dari 96 perjalanan kereta per tahun dikali tarif Rp3,5 juta. “Tidak membebani anggaran. Wacana menggratiskan Jaladara sebenarnya sudah sejak dulu.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif