SOLOPOS.COM - Kondisi tanah Joyonegaran di Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Solo, tepatnya dekat SMPN 26 Solo. Lahan itu rencananya dibangun kantor Kelurahan Kepatihan Kulon. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa/Hanang Setiawan)

Solopos.com, SOLO–Pembangunan kantor Kelurahan Kepatihan Kulon merupakan impian warga setempat sejak 20 tahun lalu. Pembangunan diharapkan terwujud pada era Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada tahun ini.

Lurah Kepatihan Kulon, Hanang Setiawan, mengatakan rencana pembangunan kantor Kelurahan Kepatihan Kulon menjadi prioritas pembangunan pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrengbangkel) Kepatihan Kulon sejak era Wali Kota Solo Slamet Suryanto. Ada juga warga yang mengatakan pada era Joko Widodo (Jokowi).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut dia, warga berjuang mengawal prioritas pembangunan melalui Musrengbangkel Kepatihan Kulon dan Musrenbangcam Jebres sejak era Jokowi, era F.X. Hadi Rudyatmo, dan era Gibran Rakabuming Raka.

“Tahun ini masih sama, pada Musrenbangkel dan Musrenbangcam menjadi prioritas utama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini mimpi dan doa warga Kelurahan Kepatihan Kulon semoga terwujud,” jelas dia kepada Solopos.com, Jumat (23/2/2024).

“Alangkah baiknya dulu prosesnya diawali dari Bapak Jokowi bisa diselesaikan Mas Wali. Itu luar biasa,” papar dia sambil tertawa.

Hanang menjelaskan sudah ada progres hibah lahan di tanah Joyonegaran untuk pembangunan Kantor Kelurahan Kepatihan Kulon dari TNI untuk Pemkot Solo, Jumat (23/2/2024).

Sebelumnya, kata Hanang, Pemkot Solo mengalokasikan APBD 2023 untuk pembangunan kantor kelurahan namun belum terlaksana akibat proses hibah tanah Joyonegaran belum selesai. Hibah lahan diharapkan selesai semester I 2024 supaya Pemkot Solo bisa membangun kantor Kelurahan Kepatihan Kulon.

Hanang mengatakan warga terkendala lahan untuk pembangunan kantor kelurahan selama ini. Sedangkan kondisi Kantor Kelurahan Kepatihan Kulon memiliki fasilitas terbatas, seperti ruang pertemuan yang maksimal menampung hanya 35 orang.

“Kalau ada pertemuan lebih dari 35 orang, kami coba kolaborasi kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia Solo, fasilitas parkir gereja, atau kadang memakai gedung SMPN 26 Solo,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya