Soloraya
Selasa, 19 November 2013 - 03:42 WIB

Usulan Jembatan Penyeberangan Telukan Dicoret

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Telukan saat hujan. (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, GROGOL--Usulan pembangunan jembatan penyeberangan Jl. Raya Solo-Sukoharjo di depan Pasar Telukan, Grogol, dicoret dari draf rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD) 2014.

Pemkab Sukoharjo memprioritaskan penyelesaian masalah genangan air yang selalu terjadi di jalan depan Pasar Telukan saat musim penghujan. Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD, Nurjayanto, saat dihubungi solopos.com, Senin (18/11/2013).

Advertisement

“Usulan tersebut [pembangunan jembatan penyeberangan] memang sempat muncul dalam pembahasan KUA PPAS [kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara]. Tapi yang disetujui penyelesaian masalah genangan air di depan pasar,” katanya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menjelaskan, semula pembangunan jembatan penyeberangan diusulkan dengan anggaran sebesar Rp1 miliar. Lantaran nominalnya cukup besar, dia melanjutkan, rencana pembangunan jembatan dicoret.

Selanjutnya, anggaran dialokasikan untuk proyek normalisasi saluran drainase di depan Pasar Telukan yang juga masuk usulan KUA PPAS. Normalisasi drainase akan menyedot anggaran Rp1 miliar. “Penyelesaian masalah genangan air kami nilai lebih mendesak,” sambungnya.

Advertisement

Alasannya, Nurjayanto melanjutkan, genangan air di depan pasar sudah terjadi cukup lama. Dampaknya pun menurut dia sangat mengganggu aktivitas perdagangan di pasar tradisional tersebut. Di samping itu, genangan air dirasakan mengganggu pengguna jalan.

Mengenai realisasi pembangunan jembatan penyeberangan, Nurjayanto menyatakan bisa menunggu APBD perubahan 2014. Bila nantinya masih mental, bisa diusulkan dalam KUA PPAS tahun berikutnya. “Lihat nanti di APBD perubahan atau kebijakan tahun depan,” terang dia.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo, Bambang Sutrisno, mengatakan lalu lintas di ruas jalan di depan Pasar Telukan terbilang padat. Bahkan di lokasi tersebut sering terjadi antrean kendaraan.

Advertisement

Menurut dia, di lokasi tersebut butuh rambu lalu lintas berupa pelican crossing bagi para penyeberang jalan. Mengenai usulan pembuatan penyeberangan jalan, Bambang menilai tidak relevan. “Jembatan penyeberangan sudah tidak relevan saat ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif