Soloraya
Sabtu, 10 September 2011 - 10:55 WIB

Usulan Rp 400 J DKP ditolak

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hartanti (Dok.SOLOPOS)

Hartanti (Dok.SOLOPOS)

Solo (Solopos.com)--Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo mencoret usulan tambahan penghasilan bagi tenaga kebersihan senilai Rp 400 juta dalam kebijakan umum perubahan anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) 2011.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan salah seorang anggota Banggar yang juga anggota Komisi II, Herlan Purwanto, Sabtu (10/9/2011).

Dikatakannya, dengan adanya pencoretan anggaran tambahan penghasilan bagi tenaga kebersihan, berarti anggaran untuk mereka tetap seperti semula yakni senilai Rp 3,1 miliar selama satu tahun.

“Dalam KUPA-PPAS tahun ini DKP memang mengajukan tambahan anggaran untuk tenaga kebersihan yang nilainya mencapai Rp 400 juta. Namun usulan itu dicoret Banggar dengan alasan anggaran yang terbatas,” ujarnya.

Advertisement

Meski sudah berjuang supaya usulan tersebut lolos, sambung Herlan, namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa ketika Banggar memutuskan tidak menyetujui tambahan tersebut.

“Saya sudah berjuang mati-matian supaya usulan itu lolos namun karena mayoritas tidak setuju ya saya bisa apa,” tandasnya.

Herlan menambahkan, alasan dirinya mempertahankan anggaran bagi para tenaga kebersihan lantaran beban kerja mereka yang dinilainya tidak manusiawi.

Advertisement

Sebab, bagi tenaga kebersihan DKP, tidak ada istilah hari libur akhir pekan maupun hari libur hari besar. Artinya dalam satu tahun semua petugas kebersihan wajib masuk seperti hari-hari biasa.

“Nah apa ya manusiawi yang namanya pekerja itu disuruh bekerja terus selama satu tahun tanpa libur. Ketika petugas kebersihan ingin libur, entah itu karena capek atau sakit atau karena ada kepentingan keluarga, mereka wajib mencari tenaga pocokan,” tandasnya.

Fenomena tenaga pocokan juga diungkap anggota Banggar lainnya, Hartanti. “Saya lihat sekarang ini tenaga kebersihan di DKP sudah banyak yang tua. Jadi sering kalau sudah kecapean, mereka menyewa tenaga pocokan,” ujarnya.

(aps)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif