SOLOPOS.COM - Anggota DPR dari Fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah, saat diwawancara wartawan di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo, Jumat (10/3/2023). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengusung M Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf sebagai calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dalam Pilkada 2024.

PKB siap berkoalisi dengan partai politik (parpol) lain bila memang memiliki niat dan visi yang sama dalam memajukan Jateng. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPP PKB Bidang Hubungan Internasional, Luluk Nur Hamidah, Jumat (10/3/2023) siang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami melihat posisi Gus Yusuf sangat layak untuk kami ajukan sebagai calon Gubernur Jateng, dengan pengalaman panjang beliau di politik, dan merasakan betul situasi kebatinan masyarakat di Jateng. Beliau bisa juga mewakili kelompok-kelompok kepentingan yang selama ini belum mendapat banyak manfaat dari pembangunan di Jateng,” ungkap dia.

Luluk mencontohkan kelompok santri, kaum petani, maupun kelompok kesenjangan di wilayah selatan dan utara Jateng. Luluk mengatakan Gus Yusuf sudah diminta untuk mengambil langkah-langkah progresif sebagai persiapan menghadapi Pilkada 2024. Permintaan itu datang langsung dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar saat acara di Jateng.

Luluk mengakui PKB tidak bisa sendirian menghadapi Pilkada Jateng 2024 dikarenakan perolehan kursi DPRD Jateng yang belum mencukupi untuk itu. Tapi lebih dari itu, menurut dia, dalam membangun pemerintahan dan wilayah Jateng tidak boleh sendirian. “Semangatnya harus gotong royong. Jadi koalisi itu keniscayaan menurut saya,” ujar dia.

Luluk yang juga Anggota Fraksi PKB DPR dari Dapil IV Jateng juga menekankan pentingnya membangun narasi besar dan substantif tentang kebijakan, program dan isu-isu yang selama ini termarjinalkan. Sehingga masyarakat Jateng semakin melek terhadap isu-isu pembangunan, program, pemerintahan, tidak sekedar figur calon Gubernur.

“Saya berharap publik sudah harus mulai bicara pada tataran narasi-narasi yang besar dan substantif, tentang kebijakan, program, isu-isu yang selama ini termarjinalkan. Jadi bukan sekedar orang. Kalau sekadar orang, kita lagi-lagi mohon maaf, di beberapa tempat, saya tidak mengatakan di Jateng, tapi di beberapa tempat, kita tertipu,” urai dia.

Luluk menjelaskan aspek rekam jejak, garis kejuangan, ideologi, dan komitmen kerakyatan, merupakan parameter utama dalam melihat figur calon pemimpin.

“Juga platformnya yang akan dijadikan arah untuk membangun Jateng. Ini kan jarang sekali diskusipublik terkait itu. Sejauh ini kan baru sebatas figur-figur calon yang muncul,” sambung dia.

Sehingga ketika disinggung tentang figur Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bupati Kendal, Dico Ganinduto, Luluk menyatakan PKB bersikap terbuka. Tapi, menurut dia, yang terpenting PKB berangkat dari semangat gotong royong dan visi yang sama untuk membangun Jateng. “Kami sih terbuka mau ada Mas Gibran, Mas Dico Kendal,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya