Soloraya
Selasa, 6 September 2022 - 16:07 WIB

Vaksinasi Booster Covid-19 Baru 30%, Ini Upaya Dinkes Sukoharjo

Magdalena Naviriana Putri  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kesehatan menyiapkan dosis vaksin Covid-19 (Antara/M Riezko Bima Elko P)

Solopos.com, SUKOHARJO — Vaksinasi dosis ketiga di Sukoharjo masih rendah, yakni sekitar 30%. Sementara, kasus Covid-19 aktif di Sukoharjo hingga Senin (5/9/2022) hanya sekitar sebanyak 82 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu mengatakan kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo memang fluktuatif.

Advertisement

“Artinya ada kenaikan tetapi tidak terlalu tinggi. Sama dengan kabupaten lain statusnya sama tidak terlalu tinggi seperti waktu awal. Untuk capaian vaksinasi kami untuk satu dan dua tidak ada masalah sudah berada di atas target,” jelasnya saat ditemui Senin di Gedung Menara Wijaya.

Tuti mengatakan di Jawa Tengah, Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam lima atau enam besar Kabupaten yang telah menyelesaikan target vaksinasi.

Advertisement

Tuti mengatakan di Jawa Tengah, Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam lima atau enam besar Kabupaten yang telah menyelesaikan target vaksinasi.

“Artinya kasus Covid-19 di Sukoharjo tidak terlalu rendah. Angka vaksinasi kita masih aman di atas target,” jelas Tuti.

Baca juga: Status Pandemi Belum Dicabut, Epidemiolog Dukung Perpanjangan PPKM

Advertisement

Tuti menyatakan jumlah vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah melebihi target. Sementara vaksinasi dosis ketiga masih rendah, yakni sekitar 30%. Target tenaga kesehatan di Kabupaten Sukoharjo ada 6.205 orang, sementara petugas pelayanan publik sejumlah 55.021 orang.

Lebih lanjut target jumlah lansia berada di angka 139.060 jiwa, masyarakat umum dan rentan sebanyak 899.550 jiwa sedangkan usia remaja sebanyak 899.550 jiwa.

“Prioritas tenaga kesehatan dulu, kemudian tenaga pelayanan publik lainnya, biar resisten dulu baru mulai ke lansia masyarakat rentan dan vaksinasi masyarakat umum juga remaja,” jelasnya.

Advertisement

Terpisah, dilansir dalam laman Antaranews.com, Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Amin Soebandrio mengatakan mutasi telah menyebabkan varian-varian baru Covid semakin melemah.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Berlalu, Kapal Pesiar Bakal Rajin Singgahi Bali

“Mutasi itu sebetulnya justru membuat virusnya tampak lemah. Hanya empat sampai lima persen dari mutasi yang dapat membuat virus lebih fit atau menyesuaikan diri,” jelas Amin, Minggu (4/9/2022).

Advertisement

Sementara hingga Minggu jumlah Provinsi paling banyak menyumbangkan tambahan kasus adalah DKI Jakarta dengan total 1.257 kasus, Jawa Barat 436 kasus, Banten 305 kasus, disusul Jawa Timur 293 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 131 kasus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif