SOLOPOS.COM - Ilustrasi cokelat Valentine's Day (dramafever.com)

Valentine’s Day atau harinya Santo Valentine memicu peningkatan produksi permen cokelat sesuai permintaan pasar.

Solopos.com, SOLO — Valentine’s Day atau harinya Santo Valentine yang bagi sebagian kalangan dianggap sebagai hari kasih sayang dimanfaatkan oleh pengusaha makanan—khususnya permen cokelat—untuk menjaring pelanggan lebih banyak dari hari biasanya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Manajer Pas Choco Cafe Solo Mutaksim Billah menjelaskan permintaan permen cokelat yang menjadi komoditas Valentine’s Day meningkat sejak awal Februari 2015 ini. Dalam sepekan, kafe yang juga menyediakan aneka menu makanan berbahan cokelat tersebut biasanya hanya menjual lima sampai 10 batang permen cokelat. “Selama Februari , kami berani membuat cokelat sampai 50 pieces untuk dijual ke pasaran,” jelas dia, Selasa (3/2/2015).

Mutaksim menuturkan pihaknya juga melakukan inovasi bentuk cokelat menjelang Valentine’s Day. Cokelat warna warni berbentuk beruang, hati, permen, lolipop, dan cokelat batangan bernama Cokelat Laweyan menjadi primadona di kafe tersebut. Mutaksim menjelaskan berbagai jenis penganan cokelat di kafenya dibanderol dengan label harga Rp6.000 sampai Rp35.000. “Menu baru kami adalah Cokelat Laweyan, cokelat khas Solo tersebut seharga Rp25.000 per pieces ,” beber dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya