Soloraya
Selasa, 28 Februari 2023 - 12:45 WIB

Varian Baru Flu Burung Masuk Indonesia, Dinkes Solo Minta Warga Waspada

Nova Malinda  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemeriksaan kondisi kesehatan ayam di peternakan modern. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO–Surat Edaran (SE) Dirjen Peternakan dan Keswan Kementerian Pertanian menjelaskan, Virus Infuenza A (H5N1) clade baru 2.3.4.4b atau yang dikenal sebagai Virus Flu Burung varian baru telah teridentifikasi kali pertama di Provinsi Kalimantan Selatan pada Senin (16/1/2023). Penularan virus tersebut kali pertama terjadi pada peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksinasi.

Menyikapi hal itu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian luar biasa flu burung. Karena saat ini perkembangan virus flu burung varian baru menjadi perhatian dunia.

Advertisement

Sementara, Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkas Kesehatan Kota Solo, Tenny Setyoharini, mengatakan sampai saat ini belum ada temuan kasus flu burung varian baru di Kota Solo. “Tidak ada, belum ada laporan kasus penularan ke manusia,” ucap dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (28/2/2023).

Meski belum ada temuan kasus, masyarakat diimbau agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), cermat dalam memilih bahan baku pangan dan pengolahannya. Flu burung adalah penyakit yang menular melalui perantara unggas yang disebabkan Virus Influenza tipe A, dapat meninginfeksi hewan maupun manusia.

Penyebaran flu Burung varian baru cukup menjadi perhatian internasional. FAO meengatakan tiga benua yang sedang mewabah virus flu burung tersebut meliputi Amerika, Eropa, dan Asia, khususnya Jepang dan China.

Advertisement

Mengutip dari akun Instagram @dinkessurakarta, dari hasil risk assesment yang dilakukan WHO, risiko penularan atau infeksi flu burung varian baru pada manusia masih rendah dan tidak ada laporan penularan dari manusia ke manusia atau ekspansi virus secara berkelanjutan. Namun demikian, Badan Keamanan Kesehatan Inggris, memperingatkan mutasi virus sangat cepat dan konsisten pada manusia. Hal ini bisa menunjukkan kecenderungan untuk menjadi infeksi zoonosis yang berpotensi menyebar ke manusia.

Gejala penularan flu burung tersebut meliputi penderita akan merasakan demam diatas 38 derajat celcius, lemas, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri perut, nyeri dada. Kemudian penderita juga bisa merasakan pilek, nyeri otot, sakit kepala, infeksi selaput mata, diare. Serta sesak napas yang bisa memburuk dengan cepat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif