SOLOPOS.COM - Kondisi Masjid Agung Karanganyar, Rabu (16/2/2022). Komisi C DPRD Karanganyar meminta proyek pembangunan masjid tersebut rampung 20 Februari 2022. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Para vendor pelaksana proyek pembangunan Masjid Agung Karanganyar kembali meminta kontraktor, PT MAM Energindo, membayar tagihan mereka. Upaya mediasi yang dilakukan sejauh ini belum membuahkan hasil.

Mediasi terakhir dilakukan Sabtu (19/2/2022) antara beberapa vendor dengan pihak kontraktor pelaksana proyek senilai Rp89 miliar tersebut di lokasi proyek. Namun mediasi ini belum menghasilkan kepastian pembayaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Belum ada hasil apa-apa. Belum ada kepastian pembayaran,” ujar P, salah satu vendor yang ingin namanyanya diinisialkan, seusai pertemuan.

P yang merupakan penyedia persewaan alat berat ini menyebut total tagihan PT MAM Energindo kepadanya saat ini sekitar Rp233 juta. Tagihan tersebut merupakan akumulasi sejak Oktober 2021.

Baca Juga: Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Molor, Kontraktor Didenda Rp3 M

“Bulan 10 [Oktober 2021] pembayaran sudah lemot. Misalnya tagihan Rp50 juta hanya dibayar Rp10 juta. Pada bulan 11 [November 2021] sampai sekarang sudah tidak ada pembayaran. Sempat dibayar sekali Rp20 juta setelah ada pemberitaan di media massa,” ujarnya kepada wartawan di sekitar Masjid Agung Karanganyar, Sabtu (19/2/2022).

Mediasi antara para vendor dengan PT MAM Energindo sebelumnya menghasilkan surat pernyataan dari pihak kontraktor bahwa mereka akan membayar tagihan tersebut hingga 30 Agustus 2022. Namun pernyataan tersebut tidak dibarengi dengan komitmen yang lebih mengikat seperti penyerahan cek mundur.

“Sebelumnya sudah ada surat pernyataan dari pengembang. Tapi baru pernyataan kesanggupan membayar sampai 30 Agustus 2022. Mereka belum mau mengeluarkan cek mundur,” kata P.

Baca Juga: Polemik Masjid Agung Karanganyar: Molor, Protes Vendor, Hingga OTT KPK

“Kita sudah kebingungan, kita pasrah saja. Semoga pihak terkait terketuk hatinya karena ini pembangunan masjid, milik umat. Apakah masyarakat rida kalau di dalamnya banyak orang terzalimi,” imbuhnya.

Vendor lainnya, I mengatakan sejak pembangunan dimulai, pihaknya belum pernah mendapatkan bayaran atas sewa perancah oleh PT MAM Energindo. Padahal nilai tagihannya saat ini sudah mencapai sekitar Rp149 juta. “Sejak awal belum pernah dibayar,” ujarnya.

Ia sangat berharap pihak pengembang segera membayar tagihan tersebut. “Harapannya klir, tidak hanya janji. Kami sudah minta jaminan cek mundur. Jika mereka mau bayar akhir tahun ini pun tidak masalah, yang penting ada jaminan,” ujarnya.

Baca Juga: Komisi C DPRD Minta Proyek Masjid Agung Karanganyar Rampung 20 Februari

Sementara itu, belum ada konfirmasi dari pihak PT MAM Energindo. Salah satu pimpinan proyek pembangunan masjid agung tersebut tidak merespons pesan Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya