SOLOPOS.COM - Kondisi kemacetan Jl. S. Parman imbas dari penutupan Viaduk Gilingan, pada Senin (18/3/2024) pagi. (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO–Imbas penutupan Viaduk Gilingan, Solo, sejumlah ruas jalan yang menjadi jalur alternatif mengalami kemacetan pada Senin (18/3/2024) pagi. Salah satunya Jl Monginsidi.

Pantauan Solopos.com, pukul 07.00 WIB kondisi Jl Monginsidi dipadati pengendara yang akan menuju tempat kerja dan siswa yang berangkat sekolah dari arah timur ke barat maupun sebaliknya. Kemacetan terjadi mulai dari area Monumen Mayor Achmadi di Jl Abdul Rahman Saleh, Stabelan, Banjarsari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kemacetan di Jl Monginsidi, selain karena digunakan sebagai jalur alternatif, juga karena sepanjang jalan itu terdapat banyak sekolah, seperti SMAN 1 Solo, SMAN 2 Solo, SMP dan SMA Warga Solo, serta SDN Cemara 2 Solo.

Pengendara yang melalui jalan itu diimbau untuk bersabar dan berhati-hati karena banyak siswa yang keluar-masuk area bangunan sekolah di sepanjang Jl Monginsidi.

Setidaknya di tiap sekolah sepanjang Jl Monginsidi itu ada dua petugas yang membantu mengurai kemacetan dan membantu para siswa untuk masuk area sekolah.

Sementara itu, di area Monumen Mayor Achmadi, tepatnya di Jl Monginsidi sisi selatan ada dua petugas Satlantas Polresta Solo yang mengatur lalu lintas di area tersebut. Kepada Solopos.com kedua petugas itu menyampaikan kemacetan yang terjadi tidak menyebabkan kelumpuhan total arus pengendara sehingga tidak perlu menutup beberapa ruas jalan.

“Kami [petugas Satlantas Polresta Solo] akan terus memantau kondisi jalan. Kalau terjadi kelumpuhan, baru penutupan sebagian jalan dilakukan untuk mencairkan arus lalu lintas,” kata salah satu petugas Satlantas Polresta Solo saat ditemui Solopos.com di lokasi, Senin (18/3/2024).

Selain Jl. Monginsidi, kemacetan juga terjadi di Jl Letjen S. Parman. Berdasarkan pantauan Solopos.com, pukul 07.40 WIB, kemacetan yang terjadi di jalan itu lebih parah dibandingkan Jl Monginsidi tepatnya di area rel kereta api yang memotong jalan tersebut. Setidaknya dari arah selatan menuju utara kemacetan terjadi mulai dari traffic light Proliman Balapan.

Beberapa pengendara motor terlihat memanfaatkan trotoar di sepanjang pinggir jalan guna melawan kemacetan. Jl Letjen S. Parman menerima muntahan kendaraan dari berbagai jalan lainnya sehingga menyebabkan kelumpuhan arus.

Dari arah selatan ada Jl Letjen S. Parman sendiri sekaligus Jl Syamsurizal dan Jl Monginsidi. Sementara dari arah utara ada Jl A. Yani dan Jl Dr. Setiabudi yang menjadi jalan keluar-masuk bus di Terminal Tirtonadi.

Pukul 08.00 WIB, saat kereta api lewat dan terjadi penutupan sementara di tengah Jl Letjen S. Parman, mendadak jalan tersebut menjadi satu arah karena tumpukan kendaraan yang mengantre menunggu kereta api selesai menggunakan relnya. Kondisi Jl Letjen S. Parman pagi tadi dipenuhi kebisingan klakson para pengendara.

Ada empat petugas yang mengatur lalu lintas di sepanjang Jl. Letjen S. Parman, tepatnya di persimpangan Jl. Dr. Setiabudi. Empat petugas itu terdiri atas dua petugas Satlantas Polresta Solo dan dua petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo.

Salah seorang pedagang wedangan di pinggir Jl Letjen S. Parman, Lia, mengaku baru kali ini Jl. Letjen S. Parman mengalami kemacetan hingga mengular di sepanjang jalan itu.

“Biasanya ya ramai dan macet, apalagi pas ada sepur lewat. Tapi gak selama dan sepanjang pagi ini. Mungkin karena jalan sana [menuju viaduk] tutup,” ujar dia saat ditemui Solopos.com di lokasi, Senin (18/3/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya