SOLOPOS.COM - Puluhan pengguna Jl Tentara Genie Pelajar (TGP) Nayu Barat, Nusukan, Banjarsari, Solo, menumpuk dikarenakan ada kereta api (KA) yang melintas, Selasa (21/2/2023) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Penutupan ruas Jalan Ahmad Yani Solo tepatnya dari Simpang Ngemplak hingga Simpang Gilingan, Banjarsari, memicu kemacetan parah di Jl Tentara Genie Pelajar (TGP) dari Nayu Barat, Nusukan, hingga Nayu Timur, Nusukan, Selasa (21/2/2023).

Informasi yang diperoleh Solopos.com, kemacetan parah terjadi pada waktu jam berangkat sekolah dan kerja. Masyarakat yang akan berangkat kerja atau mengantarkan anak ke sekolah memilih jalur tersebut karena dirasa tidak perlu berjalan memutar jauh.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Namun, dikarenakan banyak orang yang memilih jalur itu, akhirnya terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan. Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, mengaku juga mendapatkan informasi atau laporan kemacetan parah di Jl TGP Nusukan.

“Untuk lokasi tersebut [Jl TGP Nusukan] ada laporan seperti itu [kepadatan lalu lintas]. Nanti kami cek dan antisipasi juga petugas. Dan mungkin penambahan rambu-rambu petunjuk jalan bila dibutuhkan. Warga lewat jalur itu nyidat berarti,” ujar dia.

Ari mengatakan pihaknya sebenarnya menyarankan masyarakat atau pengguna jalan untuk menggunakan pengalihan arus lalu lintas di jalan besar. Apalagi Dishub Solo sudah membuat skema-skemar pengalihan arus lalu lintas di ruas-ruas jalan besar.

Tapi, yang terjadi masyarakat mencari jalur alternatif yang menurut mereka lebih praktis, tidak perlu memutar jauh atau mengambil risiko terjebak kemacetan di jalan besar. “Masyarakat cenderung mencari lintasan terpendek untuk bepergian,” terang dia.

Namun, dikarenakan banyak orang yang berpikir demikian, Ari melanjutkan akhirnya terjadi penumpukan di jalur yang sama, yaitu Jl Tentara Genie Pelajar Nusukan. Mulai Rabu (22/2/2023) Dishub Solo akan mengerakkan petugas di ruas jalan itu.

Mereka akan diminta untuk membantu mengatur arus lalu lintas, atau mengimbau agar masyarakat tak melintas di jalur tersebut pada jam-jam sibuk, baik pagi dan sore hari. “Kami akan tempatkan petugas, dan mungkin imbauan itu,” urai dia.

Menurut Ari, pada hari pertama hingga sepekan setelah penutupan jalan besar atau adanya pengalihan arus, wajar terjadi penumpukan arus kendaraan. Sebab masyarakat atau pengguna jalan masih mencari-cari rute terbaik menurut referensi mereka.

“Setiap ada pengalihan arus wajar seperti itu. Karena masyarakat masih ada yang belum tahu, masih bingung mencari rute terbaik, belum menetapkan rute harian, dan akan lebih normal setelah empat hingga lima hari. Kami imbau lewat jalan besar,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya