SOLOPOS.COM - Viaduk Gilingan dibuka pada 27 Mei mendatang dan saat ini pelaksana proyek mengebut penyelesaian proyek tersebut. (Instagram/@btp_semarang)

Solopos.com, SOLO —Site Manager Penataan Viaduk Gilingan, Niko Herlambang menyampaikan Viaduk Gilingan diupayakan akan dibuka pada Sabtu (27/5/2023). Tahapan yang saat ini dilakukan oleh timnya adalah pembesian Sump Pit untuk rumah pompa.

Setelah pembesian selesai, tahap selanjutnya adalah pengecoran Sump Pit untuk rumah pompa.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saat ini progress on going pembesian dan akan dilanjut pengecoran. Mudah-mudahan pekan depan sudah bisa diselesaikan untuk Sump Pit rumah pompanya,” ucap dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (15/5/2023).

Niko menyebutkan tahapan ini sudah mencapai 65% hingga 70% penataan viaduk. Menurut dia, pembuatan rumah pompa memang tahapan paling lama untuk penataan viaduk. Rumah pompa nanti terletak di sebelah timur jembatan KA Eksisting, tepatnya di bawah badan jalan atau di bawah aspal.

“Fungsinya [rumah pompa] sebagai kolam penampungan air hujan sebelum nanti dipompa dialirkan/dibuang ke Sungai/Kali Anyar,” terang dia.

Menurut Niko, pekerjaan yang cukup memakan waktu lama adalah pekerjaan sipilnya. Oleh karena itu, pihaknya dalam pembuatan rumah pompa sudah menyiapkan strategi dengan penambahan alat berat dan menaikkan mutu beton.

“Kalau pakai mutu beton normal bisa satu bulan, ini kami naikkan mutu betonnya. harapannya bisa di dua pekan [selesai],” papar dia.

Sebelumnya, Niko menjelaskan kegiatan pengaspalan Viaduk diupayakan akan dilakukan pada satu pekan sebelum Viaduk dibuka. Yakni dilakukan sekitar Minggu (20/5/2023).

“Kita upayakan satu pekan sebelum dibuka sudah mulai pekerjaan aspal. Lokasi pekerjaan kami sebenarnya hanya 250 meter,” papar dia.

Dengan jarak pengaspalan yang tidak begitu panjang itu, Niko mengatakan untuk pekerjaan aspal kemungkinan tidak membutuhkan waktu lama.

Setelah proyek Viaduk rampung dikerjakan, akses turunan pada viaduk akan jauh lebih panjang. Dari timur ke barat panjang jalan turunan sekitar 250 meter. Selain itu, ada juga jalur pedestrian.

“Nanti ada JPO [Jembatan Penyeberangan Orang] atau jalur pedestrian, yang akan menghubungkan Masjid Sheikh Zayed dengan Denbekang yang nantinya menjadi Islamic Center,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya