Soloraya
Senin, 15 November 2021 - 20:21 WIB

Video Warga Hentikan Pemotor di Cemoro Sewu Viral, Ini Kata Kapolres

Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Syifa Tri Hastuti  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapab layar video aksi warga menghentikan pengendara sepeda motor di jalur perbatasan Tawangmangu, Karanganyar-Magetan. (Facebook)

Solopos.com, KARANGANYAR — Video aksi warga main hakim sendiri terhadap pengendara sepeda motor yang diduga berknalpot brong di Cemoro Sewu di perbatasan Tawangmangu, Karanganyar dengan Magetan, viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 20 detik itu terlihat sejumlah warga membawa kayu panjang untuk menghentikan pengendara motor. Ada warga yang terlihat mengayunkan kayu ke arah pengendara motor tersebut. Belum diketahui bagaimana akhir dari aksi tersebut.

Advertisement

Video tersebut diunggah salah satunya oleh akun Facebook ICWS_infocegatanwilayahsragen.

Baca Juga: Operasi Zebra Candi 2021, Polres Karanganyar Kerahkan 58 Personel

Menanggapi video tersebut, Kapolres Sragen, AKBP M Syafi’ Maulla, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi main hakim sendiri terhadap pengendara sepeda motor berknalpot brong. Apalagi sampai bertindak anarkis.

Advertisement

Ia khawatir akan ada dampak buruk yang lebih besar dari tindakan tersebut. “Karena nanti dapat berdampak lain, seperti konflik-konflik antarmasyarakat. Kalau ada keluhan yang berkaitan dengan lalu lintas, sampaikan kepada kita. Kita akan selalu siap untuk menindak lanjuti,” ujar Kapolres saat ditemui sesuai apel gelar pasukan Operasi Zebra Candi 2021, Senin (15/11/2021).

Ia mengatakan pihaknya rutin menggelar razia pengendara sepeda motor berknalpot brong karena memang banyak masyarakat yang mengeluhkannya. Banyak sepeda motor berknalpol brong yang sudah disita dan pemiliknya diminta untuk mengambalikan kondisi knalpot ke standar pabrikan. Hal itu dinilainya sudah bisa memberikan efek jera.

Baca Juga: Hujan, Pencarian Korban Talut Longsor Karanganyar Dihentikan

Advertisement

“Pelaku akan memberitahukan kepada teman-temannya untuk tidak menggunakan knalpot brong. Kita juga memanggil keluarganya dikarenakan banyak di antara mereka masih usia-usia di bawah umur atau anak-anak sekolah.” kata Syafi’.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif