SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melitasi tumpukan sampah yang memenuhi pinggir jalan Wagal, Tasikmadu, Karanganyar pada Kamis (25/5/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Video gunungan sampah yang meluber di pinggir jalan Pandeyan-Wagal, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, belakangan viral di media sosial (medsos). Video itu disertai narasi wisata baru di Kabupaten Karanganyar.

Dalam video tersebut terlihat sampah meluber sampai ke badan jalan sepanjang 200 meter. Ini terjadi lantaran tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang overload.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, Kamis (25/5/2023), sampah bertebaran di mana-mana. Sampah ini memenuhi kanan dan kiri jalan di sekitar TPS. Bau tidak sedap sangat menyengat saat melintasi jalanan tersebut. Saking menyengatnya, saat melintasi Solopos.com harus menutup hidung karena tak kuat dengan bau busuknya.

Selain itu, kondisi jalan di sana juga mengalami kerusakan. Sehingga setiap pengendara yang melintasi harus menurunkan kecepatannya.

Petugas pengelola sampah di TPS, Suhudi, 56, mengaku sampah itu mulai menumpuk sejak sebelum Lebaran lalu. Hingga akhirnya kini sampah meluber ke pinggir jalan. Bahkan kemudian viral di media sosial.

“Sudah viral dimana-mana. Lah nggih ngeten niki kondisinya,” kata Suhudi ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

TPS tak mampu lagi menampung pasokan sampah dari warga. Sampah itu juga tak bisa masuk ke area TPS karena banyaknya timbunan sampah yang menutup akses ke lokasi tersebut.”Mengke dinten Sabtu rencana mau diangkut pakai backhoe. Mengke sampahe dimasukkan ke TPS,” sambung Suhudi.

Persoalan melubernya sampah itu sudah dilaporkan ke DPRD Karanganyar. Belum lama ini juga TPS telah didatangi para anggota DPRD Karanganyar. Mereka melihat secara langsung kondisi sampah di jalan Pandeyan-Wagal tersebut.

Jangan Tutup Mata

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko, mengaku miris dengan persoalan sampah yang menumpuk di pinggir jalan Wagal tersebut. Selain merusak pemandangan, juga menimbulkan bau yang sangat menyengat. Dirinya beberapa kali melewati jalan tersebut namun kondisinya tetap sama.

Menurutnya tumpukan sampah yang didominasi limbah rumah tangga itu membuat akses penghubung utama antar desa itu jalannya menjadi sempit. Kondisi itu secara otomatis mengganggu mobilitas dan ekonomi masyarakat desa. “Kalau akses terhambat, jelas ekonomi terhambat. Karena tadinya kendaraan yang tadinya bisa berpapasan, tapi sejak adanya tumpukan sampah, jalannya sempit karena penuh sampah,” bebernya.

Selain itu tumpukan sampah jelas sangat mengganggu kesehatan. Dari segi estetika juga sangat tidak pantas. Untuk itu, Anung meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk tidak menutup mata dengan kondisi ini. Ia mendesak DLH segera membersihkan TPS tersebut dari tumpukan.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan problem sampah tak hanya di TPS. Namun juga di tempat pembuangan akhir (TPA). Hibah mesin pengolah sampah dari pihak ketiga belum bisa dimanfaatkan sampai sekarang. Sedangkan lahan perluasan TPA Sukosari Jumantono juga belum dipakai.

“Masalahnya kita enggak punya banyak duit untuk program tuntas sampah. Harapannya, sampah tuntas di desa,” kata dia.

Karena itu, Pemkab tengah merancang peraturan daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah agar tuntas di desa. Selain menyiapkan regulasi, Pemkab juga berupaya mengoperasikan bantuan hibah mesin pengolah sampah dari Tiongkok melalui Perguruan Tinggi (PT) di Jakarta. Apalagi, Pemkab Karanganyar diiming-imingi tambahan mesin apabila berhasil mengelola sampah berbekal mesin tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya