SOLOPOS.COM - Deni Ramadan, 23, pemuda asal Desa Bendan, Kecamatan Manisrenggo mengenakan kostum buto gedruk saat Halloween di Osaka, Jepang. (Istimewa/dokumentasi pribadi)

Solopos.com, KLATENPemuda asal Klaten berani tampil beda mengenakan kostum Buto Gedruk saat perayaan Halloween di Kota Osaka, Jepang. Pemuda bernama Deni Ramadan, 23, itu sengaja mendatangkan kostum Buto Gedruk dari Indonesia ke Jepang.

Deni berasal dari Desa Bendan, Kecamatan Manisrenggo. Selama tiga tahun ini, Deni mengikuti program magang di salah satu perusahaan pengolahan logam di Jepang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Momen Deni mengenakan kostum buto dan menari gedruk di kawasan Namba, Kota Osaka viral di beberapa media sosial. Salah satunya di Instagram (IG).

Dalam video yang dibagikan Deni di media sosial, pemuda itu sempat berlari-lari dan menari mengenakan kostum gedruk lengkap mulai dari topeng buto hingga aksesori krincingan yang dipasang pada kedua kaki.

Deni diiringi musik gedruk yang diputar menggunakan music box. Deni menceritakan kostum itu dia kenakan saat perayaan Halloween, Sabtu (29/10/2022) malam.

Baca Juga: Program Kecantol Kamu Karanganom Klaten Diusulkan Dapat Penghargaan Presiden

Suporter dibalik layar katah, tetapi naming kula sing cosplay ngoten niku [Yang ikut mendukung di balik layar banyak. Tetapi hanya saya yang mengenakan kostum seperti itu],” kata Deni yang menjawab menggunakan bahasa Jawa krama saat dihubungi Solopos.com, Kamis (3/11/2022) malam.

Sejak kali pertama datang ke Jepang dan mengunjungi event Halloween, Deni sudah kepikiran untuk cosplay menggunakan kostum gedruk. Alasannya lantaran sejak kecil dia menyukai kesenian asal Jawa Tengah tersebut. Setelah tiga tahun berada di Jepang, niatan Deni akhirnya kesampaian.

Deni mengatakan banyak tantangan ketika akan tampil mengenakan kostum yang tak familiar ketika dikenakan di Jepang. Deni pun menyiapkan mentalnya untuk berkostum buto gedruk jauh-jauh hari.

“Yang lama itu menyiapkan mental. Soalnya kalau bikin suara berisik apalagi penampilannya berbeda pasti akan mengundang perhatian,” jelas dia.

Baca Juga: Gara-Gara Tol, Deretan Rumah hingga Hotel Melati di Klaten Rata dengan Tanah

Benar saja, aksi Deni mengundang perhatian warga yang memadati kawasan Namba, Osaka. Banyak warga Jepang yang meminta berfoto dengan Deni.

“Banyak yang mengajak berfoto. Malah tidak jadi nggedruk,” kata Deni.

Lantaran berpenampilan berbeda, Deni pun banyak menerima pertanyaan kostum apa yang dia kenakan dan berasal dari mana. Kesempatan itu tak disia-siakan Deni mengenalkan daerah tempat dia berasal.

“Setiap yang minta foto itu tanya dari mana. Orang Jepang kurang tahu soal Indonesia. Tahunya Bali. Saya jelaskan sedikit demi sedikit. Biar mudah dimengerti, saya jelaskan dulu kalau saya dari Indonesia. Kemudian saya sampaikan bahwa Indonesia itu tidak hanya ada Bali saja. Ada tempat lain salah satunya bernama Jawa Tengah,” kata Deni.

Baca Juga: Waspada! Puncak Musim Hujan di Klaten Diprediksi Desember-Januari

Tujuan Deni mengenakan kostum buto gedruk tak sekadar tampil beda. Dia memiliki misi mengenalkan kesenian asal yang ada di tanah kelahirannya.

Deni tak menyangka video yang dia bagikan di media sosial viral dan banyak mendapatkan respons positif.

Mboten nyongko respone bakal ngeten niki. Nyampe keluarga [tidak menyangka resposnya sampai seperti ini. Sampai ke keluarga juga],” kata alumni SMK Tunggal Cipta Manisrenggo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya