SOLOPOS.COM - Warga menumpang gondola penumpang dari Dukuh Girpasang menuju Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang baru dioperasikan sepekan terakhir, Kamis (20/5/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Video mengenai kondisi objek wisata ketinggian lereng Merapi, Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, yang disebut sepi beredar viral melalui sejumlah akun media sosial.

Dari pantauan Solopos.com, video itu antara lain diunggah akun Instagram @exploreklaten, @dolankaten, dan @eksploreboyolali_, Rabu (30/8/2023). “Kondisi tempat wisata yang dulu sempat viral, sekarang jadi sepi,” begitu bunyi tulisan yang menyertai video tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selanjutnya di kolom caption tertulis, “Siapa yang dulu pernah kesini naik gondola nya?? Sekarang kondisi nya sepi.. yuk di ramein lagi gaes.. mention partnermu..”.

Unggahan tersebut dibanjiri komentar netizen yang rata-rata mengeluhkan kondisi jalan menuju lokasi yang jelek, parkir yang kurang memadai, wahana permainan yang kurang, bahkan ada yang berkomentar soal penjaga warung yang judes dan galak.

“sempet bulan kemarin kesitu bagus view nya tp akses kesananya yg bikin kapok jalannya ya Allah musuh truk sm debu, jalannya Parah bgt,” komentar salah satu warganet.

Video yang viral itu memperlihatkan kondisi Girpasang, Klaten, yang sepi hampir tidak ada orang, sejumlah warung kuliner tutup. Dimintai tanggapannya mengenai hal itu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, memastikan wisata Girpasang hingga kini masih eksis.

Panoramanya masih layak untuk dinikmati dengan sejuknya udara pegunungan dan pemandangan bentang alam Gunung Merapi ditambah warga yang masih menjaga kearifan lokal setempat.

Girpasang dikenal sebagai permukiman terpencil di punggung bukit, terpisahkan jurang dengan perkampungan lainnya di lereng Merapi. Dulunya, kampung tersebut hanya bisa diakses melalui jalan setapak di tepian jurang yang dikenal dengan 1.001 anak tangga.

Setelah viral, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jembatan gantung di Girpasang, Klaten. Bentang jembatan itu sepanjang 120 meter dengan lebar sekitar 1,8 meter dan berada di ketinggian 125 meter dari dasar jurang.

Sepi pada Hari Kerja

Jembatan tersebut diresmikan pada awal 2022. Seperti harapan warga setempat, jembatan itu memudahkan akses mereka keluar-masuk kampung mulai dari akses ekonomi, pertanian, pendidikan, hingga sosial.

Kini, kurir paket pun dengan mudah mengantarkan paket langsung ke rumah warga Girpasang. Selain jembatan gantung, ada gondola yang melengkapi daya tarik kawasan tersebut.

Alam Girpasang yang masih asri ditambah jembatan gantung hingga gondola menarik minat wisatawan berdatangan. Ribuan wisatawan berdatangan terutama ketika akhir pekan tiba. Girpasang pun dikenal sebagai destinasi wisata.

Pada akhir 2022, wisata Girpasang menerima penghargaan sebagai juara I kategori dataran tinggi pada Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2022.

Ketua Pokdarwis Tegalmulyo, Subur, mengatakan pada hari kerja atau hari biasa pengunjung memang relatif sepi. Tak hanya di Girpasang, dia menilai kondisi itu juga terjadi di destinasi wisata lainnya.

Subur tak menampik kunjungan wisatawan ke Girpasang, Klaten, tak seramai ketika dulu pernah viral saat kali pertama jembatan gantung dioperasikan. Namun saat akhir pekan selalu ramai.

“Sabtu-Minggu masih ramai. Dasarnya memang kalau di sana jumlah pengunjung sampai 1.000 orang tetap tidak terlihat ramai,” kata Subur saat dihubungi Solopos.com, Kamis (31/8/2023).

Subur menjelaskan warung-warung di objek wisata alam itu juga masih eksis. Sebagai informasi, warung kuliner bermunculan seiring semakin ramainya kunjungan ke Girpasang.

Penambahan Wahana Wisata

“Kebetulan warung yang terlihat di video itu warung yang memang sudah tutup. Tutupnya karena pemilik lahan sudah tidak lagi mengontrakkan lahannya untuk warung. Rencana memang warung itu mau dibongkar. Untuk warung-warung lainnya masih eksis,” ungkap dia.

Terkait akses menuju ke Girpasang yang dikeluhkan rusak parah, Subur menjelaskan sejumlah ruas jalan tengah diperbaiki. Ruas jalan utama dari Tlogowatu hingga Tegalmulyo saat ini sudah mulus dan dicor beton. Akses lainnya saat ini masih dalam proses perbaikan.

Akses tersebut yakni ruas Surowono-Jatirajek. Tahun ini, akses tersebut diperbaiki dengan pengecoran ruas jalan oleh Pemkab Klaten. Saat ini, perbaikan masih berlangsung. “Kalau setahu saya yang dicor sudah separuh. Mudah-mudahan pengecoran bisa segera selesai,” kata dia.

Subur menjelaskan pengembangan wisata terus dilakukan di Tegalmulyo untuk mendukung wisata Girpasang. Inovasi dilakukan sesuai kemampuan anggaran dengan menambah beberapa destinasi seperti di selatan gondola akan dibuat tempat permainan anak-anak yang dilengkapi kendaraan ATV.

“Kemudian ada pengembangan akses dengan membuat jalan beton menuju Gua Dowo di atas kampung Girpasang. Jalannya sudah dibeton dan memang belum diekspos saja. Dari tempat itu juga bisa melihat air terjun grenjeng yang muncul setelah hujan deras tiba,” kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Pariwisata dan Olahraga (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan saat hari kerja, kunjungan wisatawan ke Girpasang memang relatif sepi.

Namun, kondisinya berbeda ketika akhir pekan tiba atau hari libur. “Kalau hari libur itu kunjungannya tetap ramai, bisa sampai 1.000 orang. Kalau hari biasa paling 200-300 orang,” kata Nugroho.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya