Soloraya
Kamis, 17 Oktober 2019 - 13:36 WIB

Viral Hajatan Mantu di Sragen Diboikot karena Pilkades

Tri Rahayu  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan kabar viral di media sosial soal hajatan di Sragen. (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Viral di media sosial tentang aksi warga yang katanya memboikot hajatan mantu seorang warga di Dukuh Jetak RT 013, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen pada Rabu (16/10/2019) karena beda pilihan dalam pemilihan kepala desa (Pilkades).

Berita viral itu membuat Pejabat Kepala Desa Hadiluwih, Wan Budyanto, Kamis (17/10/2019), turun tangan untuk mengklarifikasi ke lapangan dan sekaligus memediasi agar kasus tersebut tidak terulang.

Advertisement

Dikabarkan, boikot warga untuk hadir ke tempat hajatan di rumah Suhartini, 50, warga RT 013 Dukuh Jetak, Hadiluwih itu disebabkan karena perbedaan pilihan dalam Pilkades.

Wan Budyanto langsung meminta keterangan ketua RT dan tokoh masyarakat di Dukuh Jetak RT 013 untuk memverifikasi informasi viral di media sosial.

Wan kemudian menyampaikan hasil klarifikasi, ternyata boikot warga ke hajatan Suhartini itu tidak berkaitan dengan beda pilihan di Pilkades tetapi akibat pernyataan dari saudara sang penyelenggara hajatan yang terkesan meremehkan warga.

Advertisement

Diduga Teroris, Pasutri Muda Masaran Sragen Ditangkap Densus 88

“Jadi bukan karena Pilkades tapi ada saudara yang punya hajatan mengeluarkan pernyataan kalau warga akan datang bila diberi nasi satu ceting. Nah, pernyataan itu membuat warga geram karena merasa diremehkan dan sempat menolak punjungan [pemberian] dari orang yang punya hajatan itu. Kemudian sebagian warga di lingkungan RT 013 tidak hadir saat hajatan. Warga merasa diremehkan kalau datangnya ke hajatan hanya karena diberi nasi satu ceting,” ujar Wan Budyanto saat dihubungi

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif