SOLOPOS.COM - Kertas dari seorang pengemis yang meminta bantuan dana karena menjadi korban kebakaran di Klaten. (Istimewa/Tangkapan Layar)

Solopos.com,KLATEN — Sebuah postingan di media sosial (medsos) Twitter ramai belakangan ini lantaran menceritakan tentang sejumlah orang yang meminta sumbangan dana untuk makan karena menjadi korban kebakaran di wilayah Wedi RT001/RW005 Bayat, Klaten.

Mereka meminta bantuan dana dengan mengaku sebagai penyandang disabilitas bisu. Cara mereka meminta sumbangan dengan membagikan secarik kertas bertuliskan permintaan bantuan, lengkap dengan cap stempal Wedi – Bayat, Ketua RT 01 RW 05 Bp. Sobari Kabupaten Klaten.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Mohon bantuan seikhlasnya buat makan anak-anak kami, kami ucapkan banyak-banyak terima kasih,” bunyi tulisan di dalam kertas tersebut.

Postingan yang diunggah di akun menfess @jogmfs pada Rabu (10/5/2023) itu langsung mendapatkan respons beragam, dengan mayoritas menyebutnya sebagai modus penipuan.

Alasan pertama, tak ada kebakaran di daerah itu dalam beberapa pekan terakhir, selain kerancuan nama Wedi dan Bayat. Keduanya adalah kecamatan yang berbeda di Klaten.

Tidak ada Desa Wedi, Kecamatan Bayat, maupun Desa Bayat, Kecamatan Wedi di Kabupaten Klaten.

Kecamatan Wedi terdiri dari 19 desa, meliputi Birit, Brangkal, Canan, Dengkeng, Gadungan, Jiwo Wetan, Kadibolo, Kadilanggon, Kaligayam, Kalitengah, Melikan, Pacing, Pandes, Pasung, dan Pesu. Kemudian, Desa Sembung, Sukorejo, Tanjungan, dan Trotok.

Sedangkan Kecamatan Bayat terdiri dari 18 desa, meliputi Banyuripan, Beluk, Bogem, Dukuh, Gununggajah, Jambakan, dan Jarum. Lalu, Desa Jotangan, Kebon, Krakitan, Krikilan dan Nengahan. Berikutnya, Desa Ngerangan, Paseban, Talang, Tawangrejo, Tegalrejo, dan Wiro.

“Wedi itu kecamatan, Bayat juga kecamatan bersebelahan dengan Wedi. Bohongan itu, tulisan Wedi – Bayat,” komentar akun @lum****.

Akun lain mengaku pernah mengalami kejadian serupa, “Kemarin ada yang gini juga, nulis di amplop kalau dia tuna rungu minta 10rb untuk makan, mau tak beliin makan tapi gamau malah marah2, minta uangnya aja pake bahasa isyarat nunjukin amplopnya suruh baca,” tulis komentar @***greyy.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, tak ada laporan kebakaran dari wilayah tersebut sejak beberapa bulan lalu. Akun Instagram resmi Damkar Klaten @klaten_fire_rescue juga tak mengunggah peristiwa kebakaran apapun sejak Januari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya