SOLOPOS.COM - Waginem (kiri), 68, ibunda dari Paiman alias Tili, 35, bersama Tarumi, 43, di di Dukuh Pondok RT 019, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Sragen bernama Paiman alias Tili, 35, mendadak viral di media sosial dan media massa. Pasalnya, ia satu-satunya orang yang berhasil menangkap buaya muara berkalung ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022).

Viralnya Tili membuat keluarganya di Dukuh Pondok RT 019, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen sontak menangis haru. Bagaimana tidak, keluarga tidak bisa menghubungi Tili lebih dari tujuh tahun tanpa tahu alasan pasti. Begitunya ada kabar, Tili dianggap bak pahlawan setelah berhasil melepas ban yang menjerat seekor buaya yang lama jadi incaran.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tili merupakan anak bontot dari lima bersaudara yang merantau ke Sulawesi begitu menginjak usia dewasa. Kali terakhir Tili pulang adalah pada waktu ayahnya meninggal di 2009. Kini ibunya, Waginem, 68, tinggal bersama anak ketiganya, Tarumi, 43, dan cucunya, Indah Sulistyawati, 13.

Baca Juga: Foto-Foto Upaya Pelepasan Ban Melilit Leher Buaya di Palu Sulteng

Waginem pertama kali mendapatkan kabar Tili dari cucunya sepulang sekolah. Indah mendapatkan kabar soal pamannya dari berita yang ia baca di ponselnya. Indah bercerita soal Tili kepada neneknya meskipun Indah tidak mengenali Tili. Maklum, kali terakhir bertemu dengan Tili, Indah baru berusia 2 tahun.

tili dikangeni keluarga di sragen
Penakluk buaya terjerat ban bekas sepeda motor, Tili menunjukkan ban yang berhasil dilepaskan dari leher buaya di Sungai Palu, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022). Buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor sejak tahun 2016 tersebut akhirnya berhasil dibebaskan dan dilepaskan kembali ke habitatnya. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/rwa.

“Saya nangis mawon wong semanten tahun gak isa dihubungi. Dulu merantau ke Sulawesi Selatan pernah kirim duit mengurusi orang tua terus kok mboten saged [tiba-tiba tak bisa dihubungi] dihubungi. Tirose Sulawesi Tengah pernah geger bencana, kula pikiran, mboten tenang, wong tiyang sepuh [saya kepikiran, enggak tenang, kan sudah lansia],” kata dia.

Lepas Kangen

Dia mengatakan keluarga sangat sayang dengan Tili, namun kehilangan kontak tanpa alasan yang jelas. Tili sudah menikah dan punya seorang anak laki-laki. Dia berharap Tili pulang ke rumah meskipun hanya sesaat untuk melepas kangen.

Baca Juga: Viral Guru Bakar Sepatu Murid, Disebut Langgar Aturan

“Tili aku kangen kowe Li. Kapan kapan kowe [kamu] balik yo le mboke wis tuwek ra mergawe [ibu sudah tua tidak bekerja]. Muga-muga kowe tilik mboke sak wayah wayah, maksud e gak kon balik sakteruse [semoga kamu pulang, maksudnya enggak pulang seterusnya]. Kula kangen kowe tenanan le [saya kangen kamu nak],” kata ibu lima anak tersebut.

Menurut Waginem, Tili biasa mencari burung serta satwa liar lain saban hari sejak kecil. Tili tidak mau sekolah saat kecil. Biasanya Tili malah memancing ikan saat perjalanan ke sekolah. Ia mendapatkan uang dari menjual burung tangkapannya.

Tangis haru juga dialami Tarumi begitu mendengar kabar tentang Tili. “Dengar dari berita kula nangis nggih senang nggih terharu soalnya sampun enten 12 tahun enggak pulang. Kula nek donga nggih ben mantuk kan mesakne masih ada mbahe [setiap berdoa berharap Tili sehat serta pulang ke rumah],” paparnya.

Baca Juga: Viral! Pria Ini Miliki Wajah Mirip Vin Diesel, Begini Penampakannya

Dia tidak menyangka Tili bisa menangkap buaya sebesar itu meski ia sering berburu burung atau biawak sejak kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya