Soloraya
Senin, 22 Mei 2023 - 07:48 WIB

Viral! Triyadi Pesepeda Tanpa Ban Asal Boyolali Kini Dapat Bantuan Lagi

Nimatul Faizah  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dan sukarelawan kemanusiaan saat membersihkan rumah Triyadi di Peni, Kuwiran, Banyudono, Boyolali, Minggu (21/5/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pencari rongsokan asal Dukuh Peni, Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Boyolali yang sempat viral karena bersepeda tanpa ban atau hanya pelek kini dapat bantuan lagi dari organisasi kemanusiaan.

Pria tersebut bernama Triyadi alias Kentut, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Sebelumnya, Triyadi mendapatkan bantuan sepeda ontel dari Satlantas Polres Boyolali.

Advertisement

Pada Minggu (21/5/2023), terlihat belasan orang terdiri dari warga dan sukarelawan dibantu masyarakat membersihkan dan mengecat ulang rumah yang Triyadi tinggali bersama sang ayah. Salah satu relawan, Christy, mengungkapkan aksi tersebut dilaksanakan untuk melayakkan rumah Triyadi.

“Dalam kegiatan ini, kami dari Menolak Waras demi Kewarasan, Ardian Kurniawan Santoso, Sayap Hati, para sukarelawan bersinergi dengan masyarakat,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di rumah Triyadi, Minggu.

Advertisement

“Dalam kegiatan ini, kami dari Menolak Waras demi Kewarasan, Ardian Kurniawan Santoso, Sayap Hati, para sukarelawan bersinergi dengan masyarakat,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di rumah Triyadi, Minggu.

Ia menceritakan kondisi rumah Triyadi sebelumnya terbilang kurang sehat untuk ayahnya yang sudah tua. Semua barang bertumpuk dan terkesan kurang bersih. Sehingga, dibantu untuk dibersihkan dan ditata pula.

Beberapa gabungan organisasi kemanusiaan tersebut juga memberikan bantuan seperti kasur, mesin penanak nasi, televisi, lemari, dan peralatan rumah tangga lainnya untuk keluarga Triyadi.

Advertisement

“Ada barang-barang yang belum ada. Ada juga yang sudah tidak layak,” jelas dia.

Chrysti menceritakan kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore hari. Penyerahan bantuan dilaksanakan pada sore hari.

Sang ayah, Rubiyanto, 70, mengaku sangat senang dan tidak menyangka jika akan mendapat bantuan.

Advertisement

Mboten nyana [tidak menyangka] tiba-tiba dapat bantuan, alhamdulillah senang,” kata dia.

Ia juga membenarkan jika di rumahnya tidak ada kasur. Rubiyanto mengaku dia sudah terlalu lama tidur di atas dipan sehingga lebih nyaman tanpa kasur.

Selain itu, pernah terjadi kejadian kebakaran di rumahnya akibat kasur Triyadi yang terbakar.

Advertisement

“Dulu itu bukan kasur saya, tapi kasur Triyadi yang terbakar karena rokok. Dia kan rokok terus,” kata dia.

Ia menjelaskan keseharian anaknya memang mencari rongsokan. Rubiyanto menyadari jika sang anak adalah ODGJ, akan tetapi ia menilai Triyadi tetap mau mencari rezeki dengan cara mencari rongsokan.

Sementara itu, saat berbincang dengan Solopos.com, Triyadi mengaku setiap hari keluar dari rumah pukul 07.00 WIB. Ia berkeliling di daerah Kartasura untuk mencari rongsokan lalu pulang tidak mesti.

“Kadang ya pulang jam 12 [pukul 12.00 WIB], kadang juga jam 3 [pukul 15.00 WIB]. Kalau hari ini dapat Rp37.000,” kata dia.

Ia juga secara jujur mengakui jika uang tersebut digunakan untuk membeli rokok di toko kelontong terdekat.

“Enggak ditabung, biar enggak punya utang [untuk beli rokok],” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif