Soloraya
Minggu, 14 Mei 2023 - 17:08 WIB

Viral Warung Mi Ayam Bu Parti di Jogonalan Klaten, Cara Bikin Minya Unik

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Semangkuk mi ayam di Warung Bu Parti di Rejoso, Jogonalan, Klaten. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Warung mi ayam yang berada di tengah perkampungan padat penduduk di Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, ini belakangan viral. Warung Mi Ayam Bu Parti itu viral setelah diulas salah satu food vlogger dan beredar di media sosial.

Ternyata, Warung Mi Ayam Bu Parti sudah buka sejak 37 tahun silam. Istimewanya, pemilik warung mi ayam rumahan ini memproduksi sendiri mi yang dijual. Proses pembuatannya pun masih tradisional dan tergolong unik.

Advertisement

Berdasarkan video yang diunggah di akun Tiktok @andremaling, tampak pemilik warung, Muryoto, tengah memipihkan adonan menggunakan batang kayu. Muryoto duduk di salah satu ujung batang kayu dan bergerak seperti sedang bermain jungkat-jungkit sementara ujung kayu lain menggilas adonan.

Setelah itu adonan yang sudah pipih tersebut digiling membentuk mi yang panjang. Tampak juga dalam video itu saat Muryoto meracik bumbu ayam untuk topping mi.

Advertisement

Setelah itu adonan yang sudah pipih tersebut digiling membentuk mi yang panjang. Tampak juga dalam video itu saat Muryoto meracik bumbu ayam untuk topping mi.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Minggu (14/5/2023), warung mi ayam Bu Parti yang viral itu berada di Dukuh Jagalan, Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Lokasinya berada di perkampungan padat penduduk di kawasan belakang kantor Desa Rejoso.

Jalan menuju ke perkampungan itu yakni dari jalan raya Solo-Jogja di depan eks PG Gondang Baru menuju selatan atau ke arah Stasiun Srowot. Setelah melewati palang kereta api, ambil jalan lurus ke selatan melewati depan Kantor Desa Rejoso.

Advertisement
Muryoto, 57, membikin mi untuk warung mi ayam yang dia kelola bersama istrinya di Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Kamis (11/5/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Warung itu menempati rumah sederhana di tengah permukiman di Rejoso. Pada bagian teras rumah ada gerobak bercat biru tempat menyiapkan mi ayam yang akan dihidangkan kepada pelanggan.

Belajar Resep Bikin Mi di Jakarta

Di sebelahnya terdapat meja dan kursi. Pada bagian dalam, ada meja serta deretan kursi bagi para konsumen untuk menyantap mi ayam. Warung mi ayam yang viral di Jogonalan, Klaten, itu dikelola Muryoto, 57, bersama istrinya, Parti, 52.

Sebelum membuka warung mi ayam, Muryoto merantau ke Jakarta, bekerja sebagai buruh di warung mi ayam. Muryoto menceritakan selepas lulus SMP, dia sempat menganggur selama dua tahun sebelum akhirnya merantau ke Jakarta. Di Ibu Kota, dia menjadi buruh di salah satu warung mi ayam.

Advertisement

“Saat itu juragan saya hanya jualan mi ayam. Mi masih beli dari pengusaha China di sana. Karena sering beli mi di tempat usaha itu, saya belajar resepnya. Kemudian saya coba di tempat saya bekerja. Ternyata laku keras,” kata Muryoto saat ditemui Solopos.com di warungnya, Kamis (11/5/2023) sore.

Setahun merantau, Muryoto pulang kampung dan merintis usaha warung mi ayam di wilayah Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, pada 1986. Saat itu, baru ada satu warung mi ayam yakni warung yang dibuka Muryoto.

Dia memproduksi sendiri mi dengan sebagian bahan baku saat itu didatangkan dari Jakarta. Meski kini mi untuk jualan mi ayam mudah dibeli, Muryoto memilih bertahan memproduksi sendiri mi yang dijualnya. Prosesnya pun masih secara tradisional dan tak menggunakan bahan pengawet.

Advertisement

Hal itu dilakukan Muryoto untuk menjaga kualitas mi ayam yang disajikan. Istri Muryoto, Parti, 52, mengatakan suaminya sudah berjualan mi ayam saat dia mengenalnya.

Sebelum menikah, Parti menjadi salah satu pelanggan warung mi ayam yang dikelola Muryoto dan baru-baru ini viral di Jogonalan, Klaten. Saat itu, belum ada warung mi ayam lainnya di wilayah Jogonalan.

Sejak dulu, mi dibuat sendiri oleh Muryoto dan sama sekali tak berminat membeli mi dari tempat lain. “Bapak tidak mau menggunakan mi sembarangan untuk menjaga kualitas mi yang tanpa pengawet,” kata Parti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif