SOLOPOS.COM - Grup paduan suara anak asal Klaten, Vocalista Angels menghibur keluarga dan tamu undangan yang menyambut kedatangan mereka di Aula PT Sonto Putro, Rabu (18/7/2012) malam.(Espos/Moh Khodiq Duhri)


Grup paduan suara anak asal Klaten, Vocalista Angels menghibur keluarga dan tamu undangan yang menyambut kedatangan mereka di Aula PT Sonto Putro, Rabu (18/7/2012) malam.(Espos/Moh Khodiq Duhri)

Sekar, 15, turun dari mobil dengan langkah lunglai. Rona kelelahan terpancar dari wajahnya. Maklum, Sekar bersama 22 anggota Vocalista Angels baru menempuh perjalanan jauh dari Ohio, Amerika Serikat. Rombongan grup paduan suara anak itu tiba di Klaten pada Rabu (18/7/2012) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Di balik rona kelelahan di wajahnya, hati Sekar sebetulnya diliputi kebahagiaan yang mendalam. Dia tidak menyangka di usianya yang relatif masih muda itu, terdapat prestasi yang membanggakan dirinya. “Saya sudah tiga kali mengikuti lomba ini. Tiga-tiganya berhasil meraih medali emas,” ujar siswi SMAN 1 Klaten ini saat ditemui Solopos.com di Aula PT Sonto Putro.

Vocalista Angels bertolak ke Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat pada Minggu (8/7/2012) lalu untuk mengikuti The 7th World Choir Games 2012. Vocalista Angels bersaing dengan sekitar 15.000 grup paduan suara dari ratusan negara di dunia. Semula Vocalista Angels menargetkan bisa mempertahankan dua medali emas untuk kategori scenic folklore dan children’s choir.

Namun hasil yang dicapai ternyata melebihi target. Untuk kategori show choir, Vocalista Angels juga meraih medali emas. “Kami memainkan tiga kategori. Tiga-tiganya kami mendapatkan medali emas. Raihan ini tentu melebihi target kami,” papar pelatih Vocalista Angels, Yason Christy Pranowo, saat ditemui wartawan di sela-sela penyambutan kedatangan rombongan Vocalista Angels.

Sesampainya di Ohio, Yason sempat khawatir penampilan Vocalista Angels tidak akan maksimal karena harus mengonsumsi makanan berbeda. “Lidah anak-anak tidak sesuai dengan makanan di sana. Makanan di sana serba mentah, tanpa bumbu, dan banyak mengandung susu. Kami khawatir menu makan ini mempengaruhi kualitas suara anak-anak,” papar Yason.

Untuk menghilangkan rasa lapar, Yason mengajak anak-anak makan kue daripada mengonsumsi makanan asing. Dia juga meminta anak-anak mengonsumsi banyak sayuran. “Pernah kami diberi makan nasi, tapi agak kering seperti nasi aking. Baunya juga kurang enak sehingga anak-anak tidak memakannya,” kata Yason.

Selama di Negeri Paman Sam, Vocalista Angels kesulitan mencari tempat berlatih. Mereka sempat diusir warga karena dianggap membuat gaduh saat menggelar latihan di sebuah lahan kosong yang berada tak jauh dari gedung perkantoran di Los Angeles. “Suara kami menggema di antara gedung perkantoran. Mereka yang sedang bekerja merasa terganggu. Kami dianggap berisik dan akhirnya diusir. Tapi tidak apa-apa, namanya juga usaha,” ucap Thea Sulis, pembina Vocalista Angels sambil terkekeh.

Diakui Thea, tiga pesaing terberat Vocalista Angels adalah perwakilan dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Cina. “Kualitas suara anak-anak Afrika Selatan sangat bagus. Jumlah mereka juga mencapai ratusan. Tapi kami membuktikan bahwa Vocalista Angels lebih baik dari mereka,” ujar Thea yang merasa terharu saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan di Cincinnati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya