SOLOPOS.COM - Petugas DKK Wonogiri melakuka fogging di kawasan Kerdukerpik Wonogiri (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Petugas DKK Wonogiri melakuka fogging di kawasan Kerdukerpik Wonogiri (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Petugas DKK Wonogiri melakuka fogging di kawasan Kerdukerpik Wonogiri (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Tidak seperti umumnya, memasuki H-1 Lebaran, warga RT 004/RW 002, Kerdukepik, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, justru dibuat pusing dengan wabah chikungunya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebulan ini, 20-an warga di lingkungan tersebut terjangkit chikungunya. Untuk mengatasinya, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri melakukan fogging. Hari Rabu (7/8/2013), petugas DKK melakukan fogging untuk kali kedua. Warga Lingkungan Kerdukepik, Mawan Probodipuro, mengatakan chikungunya menyerang warga sekitar sebulan ini. Warga yang khawatir lantas melaporkan kasus tersebut ke DKK.

“Banyak yang kena. Di rumah saya, anak, istri dan mertua saya kena. Untungnya, DKK sudah langsung melakukan fogging,” ungkap Mawan, saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Ketua RT 004/RW 002 Kerdukepik, Santoso, menjelaskan di lingkungannya ada 20-an orang yang selama sebulan terakhir mengalami gejala chikungunya. Sebagian penderita kini mulai sembuh, namun sampai saat ini masih ada yang harus menjalani rawat jalan, termasuk dirinya. Gejala sakit itu ditandai dengan demam dan nyeri-nyeri tulang selama hampir dua pekan. Menurut Santoso, penderita sakit tersebut biasanya bisa pulih dengan sendirinya dalam waktu 1-2 pekan. Namun, ada juga sejumlah penderita yang harus dibawa ke rumah sakit untuk menjalani rawat inap.

“Sempat ada empat orang di rawat di rumah sakit. Ya memang masing-masing hanya dirawat 1-2 hari. Yang lainnya, termasuk saya, rawat jalan saja. Istirahat di rumah,” ungkap Santoso.

Dia menambahkan munculnya wabah chikungunya di Lingkungan Kerdukepik baru kali ini terjadi. Menurutnya, hal itu berkaitan erat dengan berkurangnya aktivitas kebersihan lingkungan memasuki bulan Ramadan. Dampaknya, nyamuk penyebar chikungunya pun tumbuh bebas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya