SOLOPOS.COM - Ilustrasi Fogging (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ilustrasi Fogging (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

SOLO — Warga Joyosuran, Pasar Kliwon mengancam melakukan demo kepada Pemkot Solo apabila tidak segera diberikan pengasapan (fogging) di wilayah tersebut. Ancaman itu sebagai ungkapan puncak kekesalan warga atas lambannya penanganan penyakit demam berdarah dengeu (DBD) yang menyebabkan satu warga meninggal dunia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Warga kami telah meninggal dunia satu orang. Terus sampai kapan warga menunggu dilakukan fogging dari Pemkot. Kalau tidak dilakukan fogging, kemungkinan warga nekat berdemo kepada Pemkot,” jelas Rahayu Efendi, 47, warga Joyosuran, saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/6/2013).

Rahayu memaparkan fogging saat ini merupakan cara paling ampuh untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti. Hal itu berdasarkan pengalaman warga Semanggi yang beberapa pekan lalu mengalami kasus serupa.

“Sebelum DB menyerang warga Joyosuran, warga Semanggi juga terjangkit penyakit DB. Hingga akhirnya ada seorang warga Semanggi yang meninggal dunia. Baru keesokan harinya dari Pemkot langsung terjun ke lokasi untuk melakukan fogging. Setelah itu tidak ada lagi warga Semanggi yang terkena DB, mungkin saja nyamuk berpindah ke sini,” kata dia.

Dia menyayangkan langkah Pemkot yang tidak bertindak sigap dalam penanganan penyakit DB. Langkah Pemkot melakukan fogging, kata Rahayu, apabila sudah ada korban meninggal dunia.
“Apa ya harus menunggu korban berikutnya? Tentu harapan warga tidak. Bahkan warga siap patungan untuk membiayai pengasapan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya