SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Wakil Bupati (Wabup) Boyolali Agus Purmanto mengatakan saat ini para petani perlu mengubah pola tanam yang selama ini dilakukan dari pola padi-padi-padi menjadi padi-padi-palawija.

“Perubahan pola tanam itu dilakukan untuk memutus mata rantai serangan hama wereng coklat yang ada,” ujarnya seusai melakukan panen raya jagung pasca serangan hama wereng di Desa Trayu, Banyudono, Senin (20/9).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Selain jagung, jelas Wabup, palawija seperti kedelai memang masih memiliki peluang pasar yang luas. Hal itu diketahui saat ini Indonesia masih mengimpor kedelai. Wabup menambahkan dampak serangan hama wereng coklat ini membuat luas lahan yang mengalami gagal panen di Boyolali 867 hektare (Ha) yang tersebar di lima kecamatan.

Sementara, Kepala Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jateng Ir Sukasdi mengatakan selama ini pola tanam petani yang terus menerus padi membuat petani tidak bisa memutus mata rantai serangan hama wereng coklat.  Hal itu perlu ada koordinasi antara instansi terkait dalam menyosialisasikan pola tanam yang baru itu.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya