SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Wakil Bupati Sragen Agus Fathcurrahman menyatakan keprihatinan terhadap kualitas pendidikan di Bumi Sukowati. Keprihatinan Wabup didasarkan adanya indikasi praktik kebocoran soal pada ujian di sekolah-sekolah.

Persoalan itu bukan kesalahan guru dan kepala sekolah (Kasek), tetapi kesalahan orang yang memberi perintah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Pemberian jawaban soal kepada siswa merupakan kejahatan pendidikan sistemik. Kalau ada pihak-pihak tertentu yang merasa tersinggung, silakan melihat kondisi pendidikan di beberapa sekolah yang ada. Saya tidak menyalahkan guru dan Kasek. Mereka tidak akan melakukan itu jika tidak ada yang memerintahnya,” ujar Agus Fatchurrahman kepada Espos, Selasa (28/9).

Pernyataan Wabup itu juga dilatarbelakangi adanya sorotan yang dilontarkan penguasa Sragen yang membenturkan Wabup dengan guru-guru dalam setiap pidato-pidato. Pidato-pidato tersebut, bagi Wabup tidak beralasan.

Menurut dia, hasil penelitian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga transparansi nasional menunjukan praktik korupsi dimulai sejak masa-masa sekolah.

Dia menyontohkan praktik menyontek atau adanya pemberian jawaban soal ujian merupakan praktik korupsi di dunia pendidikan. Jika kondisi pendidikan di Sragen dibiarkan seperti ini, ujarnya, maka generasi muda mendatang tetap memiliki jiwa koruptor.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya