SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Target Pemkab Wonogiri untuk menurunkan tingkat kemiskinan menjadi satu digit atau di bawah 10% pada 2024 ini diakui kian sulit tercapai. Hal itu mengingat penduduk miskin pada 2023 masih tercatat sebanyak 104.820 jiwa atau 10,94% dari total penduduk Wonogiri.

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan selama ini Pemkab Wonogiri belum memiliki formula yang benar-benar tepat untuk menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan. Padahal Pemkab sudah berusaha keras untuk mengintervensi kemiskinan dengan berbagai program.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada kenyataannya, kata dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, tingkat kemiskinan di Wonogiri pada 2023 hanya turun 0,05% terhadap data 2022 yang sebesar 10,99%. Sejumlah intervensi program penanganan kemiskinan berdasarkan indikator tingkat kemiskinan BPS sekalipun belum bisa menekan masalah sosial ini secara signifikan.

“Sehingga ketika kami [ingin tingkat kemiskinan] menuju satu digit pada 2024 kayaknya berat. Apalagi situasi perekonomian sedang seperti ini,” kata Setyo saat ditemui Solopos.com di Gedung DPRD Wonogiri, Kamis (14/3/2024).

Bahkan untuk mencapai angka kemiskinan di bawah 10% pada 2025 pun, Setyo mengakui masih sulit tercapai di Wonogiri. Hal itu berkaca dari penurunan angka kemiskinan sejak beberapa tahun belakangan yang amat sulit menyentuh 1% dalam jangka satu-dua tahun.

Dia menerangkan upaya penanganan kemiskinan seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), penyaluran bantuan sosial bersumber dari dana desa dan pemerintah pusat, pendidikan serta akses layanan kesehatan gratis pun kenyataannya belum mampu menurunkan kemiskinan secara masif.

“Kami sudah berusaha sekuat tenaga, intervensi sudah kami lakukan, tetapi pada kenyataannya seperti itu,” ujar dia. Sebagai informasi, garis kemiskinan di Wonogiri pada Maret 2023 senilai Rp414.901/kapita/buan. Artinya BPS Wonogiri menilai penduduk yang memiliki pengeluaran di bawah garis kemiskinan itu masuk kategori miskin.

Sementara itu, Kepala BPS Wonogiri, Rahmad Iswanto, menerangkan penurunan angka kemiskinan di Wonogiri memang tidak signifikan. Jumlah penduduk miskin hanya berkurang sekitar 370 orang dalam setahun. Menurutnya, data BPS ini mestinya bisa menjadi acuan bagi pengambil kebijakan untuk menentukan langkah penanganan kemiskinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya