SOLOPOS.COM - Ilustrasi babi. (Reuters)

Solopos.com, KLATEN – Tim khusus Polres Klaten bergegas menyelidiki maraknya teror bangkai babi di aliran sungai di Klaten, dalam beberapa waktu terakhir.

Selain terjun ke lapangan, tim khusus Polres Klaten juga menjalin koordinasi dengan sukarelawan sungai dan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Klaten.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, warga di aliran sungai di Klaten digegerkan dengan penemuan bangkai babi. Hingga sekarang sudah terdapat lima ekor bangkai babi.

Hubungan Gisel dan MYD Terungkap, Kenal Sejak 2011 Lewat BBM?

Di antara bangkai babi yang sudah mengambang di aliran sungai itu berada di Tibayan (Jatinom) dan Kali Lunyu (Sidorejo, Kabupaten, Klaten Tengah).

"Kami akan cek terlebih dahulu di lapangan. Tim khusus dari Polres Klaten dan jajaran polsek di Klaten melanjutkan pemeriksaan," kata Kasatreskrim

Polres Klaten, AKP Andriansyah Rithas Hasibuan, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, saat ditemui wartawan di Mapolres setempat, Kamis (31/12/2020).

Hiii.. Mayat Pria Membusuk Ditemukan di Gubuk Tua di Sragen

AKP Andriansyah Rithas Hasibuan mengatakan ingin mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang dianggap mengetahui maraknya pembuangan babi yang berada di aliran sungai di Klaten.

"Kami ingin mengetahui apakah aksi itu disengaja atau tidak. Makanya, polres dan polsek akan saling berkoordinasi [termasuk menjalin komunikasi dengan sukarelawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, dan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten]," katanya.

Salah seorang warga yang tinggal di bantaran Kali Lunyu Sidorejo, Kabupaten, Klaten, Maryono, 40, mengatakan teror bangkai babi di aliran sungai itu baru kali pertama terjadi.

"Warga di sini melihat bangkai babi, Kamis (31/12/2020) pukul 06.00 WIB. Saat itu, airnya lumayan tinggi. Terus terang, adanya bangkai babi itu sangat mengganggu kenyamanan warga karena sudah menimbulkan bau tak sedap," katanya.

Ini Penyebab Gisel Jadi Tersangka Kasus Video Porno

Kata Warga

Hal senada dijelaskan Ketua RW 011, Sidorejo, Kabupaten, Klaten, Muhammad Jumadi, 69. Selaku tokoh masyarakat (tomas) di bantaran Kali Lunyu, Muhammad Jumadi sangat menyayangkan aksi pembuangan bangkai babi ke sungai.

"Tadi tahunya pukul 06.30 WIB. Sekitar jam 07.00 WIB mulai dicutik anak-anak agar terhanyut oleh aliran air di sungai. Memang, bangkai babi itu sudah menimbulkan bau tidak sedap. Jumlah bangkai babi di aliran Kali Lunyu ada dua ekor. Satu ekor masih utuh, satunya lagi tinggal separuh. Di saat kami sudah peduli sungai [dengan merawat dan rutin membersihkan sungai], justru ada orang tak bertanggung jawab membuang bangkai babi," kata Muhammad Jumadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya