SOLOPOS.COM - Lokasi longsor di Desa Padarangin, Slogohimo, Wonogiri, Rabu (15/2/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Dua rumah dan satu kandang sapi di Dusun Tumpang, Desa Padarangin, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, tertimbun tanah longsor yang terjadi pada Rabu (15/2/2023). Tidak ada korban jiwa namun satu ekor sapi dipastikan masih tertimbun dan belum ditemukan.

Kepala Desa Padarangin, Nyono, mengatakan satu rumah milik warga di Dusun Tumpang RT 001/RW 006 rata tanah karena tertimbun longsoran, Rabu  pukul 10.00 WIB. Selain itu kandang yang terdapat dua ternak sapi juga turut rata dengan tanah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Satu sapi berhasil diselamatkan dan satu sapi lainnya masih terkubur tanah dan belum ditemukan. Sementara itu, sebagian rumah warga bernama Sarino juga jebol dan tertimbun longsoran.

Ternak kambing milik Sarino berhasil dievakuasi. Kedua rumah itu tertimpa tanah longsor akibat hujan deras yang terjadi sejak Selasa (14/2/2023) sore hingga Rabu pagi.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Pada saat itu rumahnya kosong. Pak Pardi di Jakarta, istrinya ada pertemuan wali murid di sekolah. Dua anaknya juga di sekolah,” kata Nyono kepada Solopos.com, Rabu malam.

Dia melanjutkan kondisi rumah Pardi saat ini sudah tidak berbentuk. Sedangkan rumah Sarino hanya sebagian yang tertimbun namun sudah doyong dan tampak akan roboh. Kedua keluarga terdampak longsor di Slogohimo, Wonogiri, itu saat ini diungsikan di rumah yang lebih aman masih dalam satu desa. 

Proses evakuasi oleh para warga dan Forkompimcam Slogohimo rencananya dilanjutkan Kamis (16/2/2023). Pada hari yang sama, di Dusun Tumpuk RT 002/RW 002 rumah milik warga bernama Parmo juga tertimpa longsor. Akibatnya tembok bagian tengah rumah dan dapur jebol. 

“Kalau ditotal, kerugian material akibat tanah longsor itu mencapai ratusan juta rupiah pasti,” ujar dia.

Kejadian rumah tertimbun longsor pernah terjadi pada 2017 lalu di desa yang sama. Menurut Nyono, Desa Padarangin memang rawan longsor ketika terjadi hujan deras dan berdurasi lama. Sebab kondisi geografis desa tersebut banyak yang bertebing. 

“Kemungkinan besar, keluarga Pardi akan pindah di lahan miliknya yang lain. Kalau dua keluarga yang terdampak longsor lain belum bisa dipastikan,” kata Nyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya