SOLOPOS.COM - anggota Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Jateng menggelar musyawarah daerah (musda) di Paragon Hotel, Solo, Kamis (24/3/2022). (Solopos/Afifah Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Pandemi Covid-19 membuat setidaknya 40% dari 150 usaha perjalanan wisata anggota Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies atau Asita Jateng kolaps atau mati suri. Hampir tak ada perjalanan wisata yang mereka garap.

Hal tersebut disampaikan Daryono, Wakil Ketua II Asita Jawa Tengah periode 2017-2021 di sela-sela Musyawarah Daerah (Musda) Asita Jateng 2022 di Paragon Hotel, Solo, Kamis (24/3/2022). Menurut Daryono, banyak pelaku usaha perjalanan wisata yang terpaksa banting setir, bahkan beralih usaha.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Daryono berharap Musda Asita dan Lebaran 2022 bisa menjadi momentum awal kebangkitan kembali setelah usaha wisata dihantam pandemi. “Anggota 150 [usaha perjalanan wisata] ada yang ganti pekerjaan karena pandemi. Ini momentum, kita bangkitkan kembali,” kata Daryono.

Baca Juga: Jelang Ramadan, PHRI Solo Ketir-Ketir Okupansi Hotel Terjun Bebas

Daryono menilai agen travel sebagai pelaku usaha wisata merupakan garda depan dunia pariwisata. Ia mendorong agen travel atau biro wisata anggota Asita Jateng harus segera bangkit dari mati suri selama dua tahun karena pandemi Covid-19.

“Maka temanya tentang bagaimana kita bersama pemerintah, dunia usaha, mengembangkan pariwisata lagi. Travel agent adalah garda terdepan bagaimana kita menawarkan paket wisata yang ada. Kalau kita enggak mulai, ya repot [tak kunjung bangkit],” katanya.

Kurangnya kerja sama antara pelaku usaha perjalanan wisata dan pemerintah dapat memengaruhi keberlangsungan usaha perjalanan wisata. Ia menilai selama ini baik antarpelaku usaha dan pemerintah justru berjalan sendiri-sendiri.

Baca Juga: Biro Wisata di Solo Mulai Jualan Tiket Perjalanan, Tapi Tak Berani Lakukan Ini

Mendongkrak Usaha Lain

Momen pertengahan 2022 diharapkan dapat membangkitkan lagi usaha perjalanan wisata, khususnya bagi anggota Asita Jateng. Hal itu akan turut mendongkrak usaha-usaha lain seperti kuliner, pusat kebudayaan, hiburan, hotel, dan akomodasi.

“Lebaran kali ini, saya berharap ini jadi momentum untuk menggelorakan lagi pariwisata. Kedua, momen liburan panjang Juni Juli. Agustus event banyak. Connect lagi Oktober MICE banyak, lalu akhir tahun,” kata Daryono.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berharap kondisi usaha perjalanan wisata pada 2022 bisa lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya. Kelonggaran aturan mudik misalnya, tentu akan berpengaruh pada okupansi hotel, jumlah pengunjung tempat wisata, dan lalu lintas.

Baca Juga: PHRI Optimistis Okupansi Hotel Soloraya Membaik, Ini Faktornya

“Harus lebih baik dari dua tahun terakhir. Dengan adanya kelonggaran aturan speerti mudik ini pasti berpengaruh. Okupansi hotel, jumlah pengunjung, traffic pasti berpengaruh. Kita lihat nanti dua bulan ke depan,” kata Gibran seusai menghadiri Musda Asita Jateng, Kamis (24/3/2022).

Ia menilai dampak pemulihan ekonomi sudah mulai dirasakan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang bermunculan. Misalnya pertemuan negara-negara anggota G20 yang juga akan diselenggarakan di Solo, akhir bulan ini.

“Minggu [pekan] depan udah mulai G20, pemasangan lampion ya pekan depan. Sudah mulai terasa lah ekonomi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya